Fellaini adalah salah satu penyundul bola terbaik di Eropa, dia memberikan nilai positif kepada tim, dia yang merubah segalanya.
Belo Horizonte, Brazil (ANTARA News) - Marouane Fellaini bersinar bersama tim nasional Belgia di Piala Dunia 2014 dengan gol indah dari sundulan kepala dan mengantarkan kemenangan 2-1 atas Aljazair, pada pertandingan Grup H, Rabu dini hari.

Pemain yang berposisi di tengah ini, meredup penampilannya dengan tidak mencetak satu gol selama satu musim bersama klub Manchester United, setelah pada musim sebelumnya rajin membuat gol bersama klub lamanya Everton.
 
Namun, musim buruk seakan terlupakan, saat pemain kribo berusia 26 tahun itu masuk menggantikan Mousa Demble, mengubah umpan silang Kevin De Bruyne menjadi gol lewat sundulan kepalanya. Gol Fellaini tersebut membuat kedudukan imbang setelah sebelumnya Aljazair unggul terlebih dahulu lewat tendangan penalti Feghouli.

Fellaini memainkan peran yang besar dalam pertandingan melawan Aljazair tersebut.

"Kami sedikit kesusahan di babak pertama. Kami memiliki masalah menghadapi tim Aljazair yang bagus namun pada akhirnya kami menang. Itu yang penting," kata Fellaini kepada wartawan.

Terkenal karena rambut bergaya afronya (kribo), Fellaini menujukan gol itu untuk keluarganya yang datang untuk menonton ke Brazil.

"Gol ini untuk keluargaku yang sudah jauh-jauh datang ke sini untuk melihatku," kata dia.

Pelatih Aljazair Vahid Halilhodzic dengan rendah hati memuji Fellaini dan mengatakan bahwa anak asuhnya kelelahan dan tidak berdaya menghadapi para pemain pengganti Belgia.

"Fellaini adalah salah satu penyundul bola terbaik di Eropa, dia memberikan nilai positif kepada tim, dia yang merubah segalanya," kata dia.

Sementara itu, pelatih Belgia Marc Wilmots mengatakan dia selalu ingin memasukkan Fellaini di babak kedua setelah menggunakan pemain lain untuk menghadapi Aljazair di babak pertama.

"Ya, saya bisa saja memasukkan dia di awal pertandingan, namun lebih penting untuk memiliki tim teknik untuk menjaga penguasaan bola," kata dia.

"Saya tahu waktu itu akan tiba, kami harus tetap tenang," pungkas Wilmots.

(A059)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014