Kupang (ANTARA News) - Demi bisa mengikuti pertandingan Piala Dunia 2014, warga Nusa Tenggara Timur memburu receiver dan parabola, perangkat yang diperlukan untuk bisa menyaksikan siaran langsung pesta sepak bola sejagad yang digelar di Brasil itu.

Sejumlah pedagang di toko-toko di Jalan Sudirman dan Jalan Soekarno Kota Kupang, yang ditemui Rabu, mengaku kewalahan melayani permintaan receiver K-Vision dan perangkat parabola lainnya.

"Demam sepak bola seakan menjadi bagian yang tak bisa terpisahkan dari kalangan tua dan anak muda...," kata Benny, sales dan teknisi alat elektronik di Toko Gloria, Kota Kupang.

Piala Dunia, kata Benny, bukan cuma menjadi tontonan menarik para pecinta sepak bola, namun juga mendatangkan rejeki bagi para pelaku bisnis pernak-pernik sepak bola.

Permintaan yang tinggi akan receiver dan perangkat parabola lainnya di Kupang membuat produk itu harganya naik menjadi sekitar Rp2,850 juta dibanding pada Mei lalu yang hanya Rp1,850 juta, kata Benny.

Tidak hanya perangkat untuk penayangan pertandingan, atribut dan berbagai souvenir Piala Dunia juga diburu konsumen seperti kaos tim (jersey), terutama kostum Belanda, Jerman, Brasil.

Pedagang kaus tim sepak bola di Jalan Sudirman Kota Kupang, Marsel Sukarto, mengatakan, dalam sehari bisa menjual kostum Brasil, Jerman, dan Belanda antara 10 hingga 25 potong.

Jersey Argentina,  Prancis, dan Inggris juga banyak dicari.

Pedagang asal Surabaya tersebut menjual jersey berbahan tipis Rp45 ribu dan yang berbahan lebih tebal berkerah Rp95 ribu per potong. Sementara kaus setelan untuk anak ia hargai Rp50 ribu.

Marsel mengungkapkan, kaus dagangannya dipasok langsung dari Surabaya, dengan pengiriman setiap dua hari.

"Misalnya ketika Belanda menang atas Spayol 5-1 dan Jerman menang atas Portugal 4-0, maka hari ini itu juga memperbanyak kaus Belanda dan Jerman karena pasti banyak pembelinya," ujarnya.

Piala Dunia 2014 di Brasil telah menyita perhatian orang di seluruh dunia. Tak terkecuali para pebisnis pernak-pernik.

Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia R Siti Zuhro memperkirakan penyelenggaraan Piala Dunia mulai 13 Juni akan menurunkan efektivitas kampanye Pemilu Presiden 2014.

Pewarta: Hironimus Bifel
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014