Pemain yang kembali dipanggil masuk pelatnas ini mampu menunjukkan kemampuan terbaik meski sang lawan dari Jerman ini memberikan perlawanan sengit sehingga memaksa Simon untuk bermain rubber games.
"Saya mencoba menjaga performance biar stabil seperti dua kejuaraan yang saya ikut sebelumnya. Yang jelas saya fokus pada satu pertandingan yang saya hadapi," kata Simon Santoso usai pertandingan.
Simon mengaku, pada game pertama pertandingan secara mudah karena mampu mengontrol jalannya pertandingan. Apalagi pada game pertama lebih menang angin. Poin demi poin bisa diraih dengan mudah.
Di game kedua, kata Simon, kondisi berbeda dengan set pertama. Lawan lebih banyak melakukan tekanan. Dampaknya lebih banyak melakukan kesalahan sendiri sehingga lebih menguntungkan Marc Zwiebler sehingga membuat kedudukan menjadi 1-1.
"Game ketiga saya mencoba bermain seperti game pertama. Hasilnya saya bisa unggul, tapi setelah pindah tempat saya bermain hati-hati dan sempat tertinggal 18-20. Namun, akhirnya saya bisa mengakhiri game ketiga dengan kemenangan," kata Simon menambahkan.
Simon mengaku pada pertandingan pertama BCA Indonesia Open 2014, Marc Zwiebler bermain dengan lepas dan cepat. Kondisi ini membuat dirinya sedikit kesulitan untuk meraih kemenangan didepan publik sendiri.
Setelah menghentikan tekanan Marc Zwiebler, pada babak kedua Simon Santoso sudah ditunggu oleh pemain asal Hongkong, Hu Yun setelah dibabak pertama mengalahkan pemain asal Vietnam Nguyen Tien Minh dengan skor 21-19, 17-21, 21-10.
Kesuksesan pemain tunggal putra Indonesia ternyata tidak diikuti oleh pemain tunggal putri setelah Linda Wenifanetri dikalahkan pemain asal Thailand, Nichaon Jindapon dengan skor 16-21, 21-18, 12-21.
Tunggal putri lainnya yaitu Aprillian Yuswandari juga harus mengakui keunggulan pemain asal Tiongkok, Yu Sun dengan dua game langsung yaitu 12-21, 18-21.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
