Cuiaba, Brasil (ANTARA News) - Pelatih Rusia, Fabio Capello, menyemangati penjaga gawang Igor Akinfeev, yang sempat melakukan kesalahan mendasar dan hampir merusak perayaan ulang tahun ke-68 Capello sekaligus kembalinya Rusia ke putaran final Piala Dunia setelah absen 12 tahun.

Capello terperanjat kala menyaksikan tangkapan Akinfeev meleset dan membiarkan bola tendangan Lee Keun-ho dari jarak 30 meter memberi Korea Selatan keunggulan kala pertemuan keduanya di Grup H di Cuiaba, Rabu pagi WIB.

Akinfeev mungkin merasa lebih lega ketika akhirnya pemain pengganti Alexander Kerzhakov menyamakan kedudukan hanya tiga menit setelah masuk menyelamatkan muka Rusia dengan mengakhiri laga dalam kedudukan 1-1 melawan semifinalis edisi 2002 itu.

Meski memulai putaran final dengan hampir menuai bencana, suasana hati Capello cukup tenang dan berbaik hati terhadap penjaga gawang CSKA Moskow usai laga yang membuat kedua negara membuntuti Belgia, yang memuncaki klasemen Grup H usai menaklukkan Aljazair 2-1.

"Sebagaimana pemain lain bisa gagal mengeksekusi penalti, penjaga gawang juga terkadang melakukan kesalahan," kata Capello.

"Anda harus menerima kesalahan dari penjaga gawang hebat macam Akinfeev. Hari ini berakhir baik lantaran kami bisa menyamakan kedudukan, saya senang dengan penampilan Akinfeev."

Sementara itu Akinfeev terlihat sangat menyesal setelah pertandingan berakhir di Arena Pantanal.

"Itu kesalahan bocah dan saya bertanggung jawab penuh atas itu," kata Akinfeev.

"Saya tidak bisa mengatakan itu terjadi lantaran saya khawatir, mungkin ada keraguan, saya tidak tahu. Rekan-rekanku menyemangati saya. Saya berterima kasih. Tetapi penjaga gawang timnas tidak seharusnya melakukan kesalahan semacam itu."

Setelah bermain cenderung hati-hati, gol Korsel akhirnya membangunkan Beruang Rusia, yang sepanjang babak pertama hampir terlihat tidak bernafsu.

"Anak-anak memperlihatkan reaksi yang sangat baik setelah kebobolan. Kami terlihat sangat gugup di awal, para pemain tidak tampil setenang biasanya," kata pelatih yang dalam edisi 2010 lalu menangani Inggris itu.

"Akan tetapi terlihat setelah gol Korsel, kami bangkit dan bermain sebagaimana biasanya."

Ia juga berterima kasih kepada para pemainnya atas reaksi itu.

"Itu adalah hadiah ulang tahun terindah yang bisa saya dapatkan, ini memperlihatkan bahwa tim ini punya keinginan dan kemampuan untuk mencapai tujuan."

Sementara Rusia akan menghadapi Belgia, Korsel selanjutnya akan menghadapi Aljazair dalam upaya mereka melangkah ke babak 16 besar di Porto Alegre, Senin (23/6) dini hari WIB.

Pelatih Hong Myung-bo, yang menjadi tokoh penting di Seoul lantaran menjadi kapten tim yang melangkah hingga empat besar edisi 2002, mengaku perasaannya campur aduk atas hasil itu.

"Kami sudah mengantongi laga itu sejenak, dan kemudian mereka menyamakan, maka kami harus melangkah maju dan berkonsentrasi menghadapi laga selanjutnya. Saya sangat puas dengan penampilan para pemain, secara taktik dan fisik mereka memberikan seluruh kemampuan," katanya.

Pemain yang terpilih menjadi man of the match, Son Heung-min, menyebut debut Piala Dunia yang dilakoninya sebagai "mimpi".

"Saya ingin menunjukkan sesuatu dalam laga ini. Kami bermain baik, dan itu akan menyuntik kepercayaan diri, namun kami bisa lebih dari ini," kata gelandang Bayer Leverkusen yang melakoni posisi lebih menyerang ketimbang yang biasa ia jalani di klubnya itu, demikian AFP.

Penerjemah: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014