Banyak sekali yang harus segera diperbaiki. Soal teknik dan fisik itu jelas sekali masih kurang. Tapi yang paling penting adalah mental dan semangat juang
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia tanpa wakil pada perempat final setelah Adrianti Firdasari gagal mengatasi Li Xuerui pada babak kedua BCA Indonesia Open Super Series Premier 2014 di Istora Senayan Jakarta, Kamis.

Satu-satunya wakil Indonesia pada babak kedua ini harus mengakui ketangguhan unggulan pertama pada turnamen berhadiah total 750 ribu dollar AS ini dengan dua game langsung 12-21, 19-21.

Firdasari yang mendapatkan dukungan penuh dari suporter yang hadir di Istora sebenarnya tampil percaya diri sejak awal game pertama dan bahkan mampu bersaing dengan ketat melawan pemain rangking satu dunia itu.

Hanya saja upaya yang dilakukan pemain tunggal putri senior Indonesia itu belum membuahkan hasil karena lawannya bermain lebih taktis. Firdasari akhirnya menyerah dengan skor 12-21.

Memasuk game kedua, Firdasari bermain lebih agresif. Kondisi ini membuat perolehan poin lebih ketat dibadingkan game pertama. Pemain rangking satu dunia itupun bahkan dibuat kerepotan saat mengembalikan bola.

Meski terus tertinggal, pemain binaan klub Jaya Raya Jakarta itu tetap bermain tenang dan membuat perolehan poin semakin ketat. Hanya saja pemain asal Tiongkok itu lebih beruntung dan mengakhiri game kedua dengan 19-21.

"Li Xuerui sangat cepat dan memiliki pukulan yang tajam. Ini yang membuat saya kesulitan. Tapi saya sudah berusaha semaksimal mungkin," kata Firdasari usai pertandingan.

Menurut dia, pemain rangking satu dunia itu memiliki kemampuan yang kompleks. Li Xuerui selain bagus dalam menyerang juga bagus dalam bertahan. Kondisi ini membuat dirinya sering kesulitan untuk mengumpulkan poin.

Hasil kurang bagus di sektor tunggal baik putra dan putri langsung mendapatkan sorotan dari Kasubid Pelatnas PBSI Ricky Soebagja yang juga manajer tim Indonesia.

Menurut Ricky, khusus untuk tunggal putri, mental memegang peranan penting. Ia melihat semangat juang pemain kurang maksimal. Kondisi ini membuat penampilan semua pemain yang diturunkan tidak sesuai dengan harapan.

"Banyak sekali yang harus segera diperbaiki. Soal teknik dan fisik itu jelas sekali masih kurang. Tapi yang paling penting adalah mental dan semangat juang," kata Ricky Soebagja dengan tegas.

Khusus untuk tunggal putri, Tim Indonesia menurunkan tujuh pemain yang enam di antaranya harus diterhenti pada babak pertama termasuk pemain tunggal putri andalan Indonesia seperti Bellaetrix Manuputty.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014