Jakarta (ANTARA News) - Indonesia ialah raksasa yang tengah bersolek. Ditunjang oleh tingginya pertumbuhan kelas menengah dan besarnya pasar, negara dengan ekonomi terbesar ke-16 di dunia ini diprediksi akan bertengger ke posisi ke-7 –melampaui Jerman dan Inggris– pada tahun 2030.

Momentum itu bersamaan dengan dekade yang paling ditunggu –bonus demografi. Suatu momentum ketika penduduk usia produktif jauh lebih banyak daripada penduduk yang tidak  produktif. Namun, momentum tersebut dibayang-bayangi oleh "jebakan kelas menegah" jika tidak didukung oleh kebijakan publik yang tepat dan fondasi kewirausahaan yang kokoh.

Generasi muda ialah tulang punggung yang dapat diandalkan untuk membangun kewirausahaan di negeri ini. Sebuah generasi yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja ketimbang pencari kerja. Sebuah generasi yang berpotensi besar dalam pembangunan kewirausahaan dengan sifat identiknya –dinamis, kreatif dan inovatif.

Geliat bisnis anak muda dalam satu dekade terakhir cukup menggembirakan. Selain didukung oleh semakin tingginya animo mereka untuk membangun bisnis sendiri, banyak program kewirausahaan yang mendukungnya. Baik yang diadakan oleh pemerintah, organisasi nirlaba, swasta dan perguruan tinggi.

Oleh karena itu, beragam bisnis anak muda yang fokus di ceruk fesyen, teknologi informasi dan digital, makanan dan minuman, dan berbagai sektor jasa maupun  industri kreatif semakin mudah dijumpai.

Majalah SWA telah memiliki rubrik khusus Indonesia Youngster Inc sejak beberapa tahun terakhir. Sebuah rubrik yang mengulas geliat bisnis anak muda Indonesia dengan lima kategori: Start-Up, Self-Employed, Next Generation, Professional dan Entrepreneur. Rubrik yang dirancang khusus untuk turut mendorong semangat kewirausahaan di Indonesia, khususnya generasi muda.

Berangkat dari semangat itu, SWA menyelenggarakan event bertajuk "Young Business Movement" untuk mewadahi kreativitas, inovasi, dan passion bisnis anak muda. Mereka diharapkan dapat bertemu, berbagi dan berjejaring dengan sesama pebisnis muda lainnya. Mereka dapat berbagi motivasi dan inspirasi bagi sesama anak muda yang ingin merintis bisnis.

Young Business Movement 2014 menampilkan tiga dari lima kategori bisnis anak muda dalam rubrik Indonesia Youngster Inc.  Pertama, Start-Up yang usia bisnisnya di bawah lima tahun. Kedua, Self-Employed  yaitu mereka yang menjual jasa keterampilannya seperti fotografer, desainer dan profesi “freelance' lainnya. Ketiga, Entrepreneur yang usia bisnisnya lebih dari lima tahun.

Kegiatan ini tidak sekedar menampilkan pameran bisnis anak muda. Akan tetapi juga menyuguhkan talkshow, music performance dan beberapa ajang penghargaan. Salah satu ajang penghargaan yang turut menyemarakkan Young Business Movement ialah Indonesia Youngster Inc Student Entrepreneur Championship 2014. Suatu Program hasil kolaborasi antara SWA dan Entrepreneurs' Organization Indonesia untuk memilih perwakilan mahasiswa Indonesia dalam ajang Global Student Entrepreneur Awards (GSEA) tingkat Asia Pasifik dan tingkat dunia di Washington DC, Amerika Serikat.

Young Business Movement berlangsung di Grand Indonesia Shopping Town, Lantai 5, West Mall pada 20-22 Juni 2014. Kegiatan ini tidak memungut biaya kepada para pengunjung. Sehingga diharapkan dapat menarik anak muda sebanyak-banyaknya untuk turut menyemarakkannya. Saatnya menjadi saksi kebangkitan bisnis anak muda Indonesia.


Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014