Investor sektor kelistrikan banyak sekali, tapi keluhannya memang perizinan di pusat dan daerah ruwet,"
Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo mengatakan seharusnya perizinan investasi dilakukan satu pintu secara online atau menggunakan jaringan internet sehingga tidak ada keruwetan lagi.

"Investor sektor kelistrikan banyak sekali, tapi keluhannya memang perizinan di pusat dan daerah ruwet," ujar Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi pada dialog Kadin Indonesia dengan Capres-Cawapres di Jakarta, Jumat.

Karena selama ini prosesnya ruwet atau rumit, katanya, untuk memperoleh izin saja bisa sampai setahun.

"Mestinya perizinan satu pintu secara online dilakukan, jadi mengurus IMB bisa dari rumah, SIUP juga. Izin itu cuma satu lembar kertas ada tulisannya, ada nama, alamat, industri apa, lalu ditandatangani harusnya semenit dua menit bisa," kata dia.

Hal tersebut dapat dilakukan asal ada niat dari pemerintah untuk memangkas birokrasi perizinan menjadi sederhana.

"Kalau tidak ada niat, sampai kapan pun seperti ini," ujar dia.

Selain itu, Jokowi menyinggung industri terutama pelabuhan domestik selalu terlambat pembangunannya. Contoh di Jakarta selalu antre kontainer.

"Lalu pembangunan kawasan industri dengan infrastruktur yang baik kita tidak mengejar," kata dia.

Masalah kelistrikan juga terjadi di Kalimantan yang terkadang listriknya padam dua hingga tiga kali sehari.

"Padahal di situ ada batu bara. Mestinya energi ini dipakai untuk mendukung industri dalam negeri, baru diekspor," ujar dia.

Pada Pilpres 9 Juli 2014, pasangan Jokowi-JK akan bersaing dengan capres-cawapres nomor urut 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

(A063/T007)

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014