Kami melihat adanya dukungan kembali dari kekerasan di Irak, tapi pasar telah menetapkan harga dalam premi risiko yang signifikan...
Singapura (ANTARA News) - Harga minyak agak menguat di perdagangan Asia, Senin, di tengah berlanjutnya kekerasan di Irak, namun kenaikan dibatasi karena premi risiko terkait krisis Irak sudah diperhitungkan, kata para analis.

Patokan minyak mentah pada perdagangan siang, West Texas Intermediate atau light sweet naik 31 sen menjadi 107,14 dolar, sementara itu minyak mentah Brent North Sea naik 35 sen menjadi 115,16 dolar.

"Kami melihat adanya dukungan kembali dari kekerasan di Irak, tapi pasar telah menetapkan harga dalam premi risiko yang signifikan dalam beberapa minggu terakhir," kata David Lennox, analis sumber daya pada Fat Prophets, di Sidney kepada AFP.

Dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi AS CBS yang ditayangkan Minggu, Presiden AS Barack Obama memperingatkan bahwa militan yang telah memasuki Irak dalam suatu serangan dapat menggoyahkan negara-negara lain di kawasan Timur Tengah.

"Kami melihat harga yang tersisa relatif stabil pada level saat ini selama krisis tidak menyebar ke selatan Irak di mana sebagian besar ekspornya berasal dari kawasan itu," kata Lennox.

Kekerasan di Irak memiliki pengaruh langsung pada harga minyak mentah karena negara itu merupakan eksportir minyak terbesar ke dua dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang beranggotakan 12 negara, setelah Saudi Arabia.

Irak memiliki lebih dari 11 persen dari sumber daya terbukti dan menghasilkan 3,4 juta barel per hari.

(S004)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014