Manaus, Brasil (ANTARA News) - Portugal tidak cukup baik untuk dapat memenangi Piala Dunia 2014 kata penyerang mereka sekaligus Pemain Terbaik Dunia 2013, Cristiano Ronaldo, seusai timnya berjibaku demi hasil imbang 2-2 melawan Amerika Serikat.

Pemain megabintang Real Bintang berusia 29 tahun, yang kebugarannya terus memancing perdebatan, menjaga peluang tipis timnya mencapai babak 16 besar lewat umpan silang terukur yang disambut oleh Silvestre Varela di detik-detik akhir waktu tambahan babak kedua.

Portugal yang sebelumnya dihancurkan 4-0 oleh Jerman pada laga pembuka, wajib mengalahkan Ghana dan berharap ada pemenang dalam laga Jerman dengan AS, yang kedua masih mengemas empat poin, pada Kamis (26/6) sehingga perebutan tiket ke babak 16 besar ditentukan keunggulan agregat gol.

Pun demikian, Ronaldo, yang agaknya akan memperpanjang kutukan penerima penghargaan pemain terbaik tidak pernah menjuarai Piala Dunia di tahun yang sama ia memenangi gelar individual tersebut, mengatakan bahwa dengan melangkah ke babak 16 besar tidak menjanjikan kebangkitan untuk membuat mereka melaju hingga mengangkat trofi Piala Dunia untuk kali pertama.

"Sejak awal Portugal bukan tim unggulan," kata Ronaldo.

"Bahkan kami kesulitan memperoleh tiket ke putaran final (Ronaldo hampir sendirian membawa Portugal ke putaran final Piala Dunia 2014 lewat trigol di pertemuan kedua babak playoff melawan Swedia di Stockholm dengan kedudukan akhir 3-2 dan menang agregat 4-2).

"Saya tidak pernah berpikir kami bisa menjadi juara dunia. Kami harus rendah hati dan menyadari batasan kemampuan kami. Ada hal-hal yang memang tidak bisa kami lakukan, seperti berlari lebih kencang atau memiliki kualitas lebih," katanya.

Ronaldo mengakui bahwa saat ini ada banyak tim yang lebih baik dari Portugal dan beranggotakan para pemain yang lebih handal.

"Ada juga berbagai hambatan di tim kami, dengan sanksi larangan bermain Pepe dan Fabio Coentrao menderita cedera," katanya.

Ronaldo yang menjalani musim luar biasa bersama Madrid, dengan puncaknya meraih trofi Liga Champions ke-10 klub itu, mengatakan ia bisa saja mengambil jalan mudah dengan tidak mengikuti putaran final Piala Dunia 2014 lantaran masalah kebugaran.

"Saya bisa mengambil jalan yang mudah, tidak ikut ke putaran final dan duduk di rumah menyaksikan sebagai pemain Juara Liga Champions. Alih-alih saya tetap menjawab panggilan negara, seperti biasanya," kata Ronaldo yang menopang kejutan Portugal mencapai semifinal Piala Eropa 2012.

Pelatih Portugal Paulo Bento juga membela sang kapten, dan membantah bahwa penampilan di bawah standard Ronaldo yang bertanggung jawab atas tipisnya peluang mereka lolos ke babak 16 besar.

"Ia bugar dan bermain 90 menit. Saya pikir permasalahan penampilan kami bukan ada di Ronaldo, tetapi justru di pemain-pemain yang lainnya," kata Bento, yang menyetujui perpanjangan kontrak hingga 2016 jelang putaran final Piala Dunia berlangsung.

"Pertandingan ini harus dianalisa dengan cara pandang yang lebih luas, saya tidak ingin membicarakan orang per orang," ujarnya.

Ia bersikeras bahwa tidak tepat untuk memisahkan performa individual dengan level tim.

"Tidak ada pemain yang lebih buruk ketimbang lainnya, mereka sedang berduak dan ini bukan waktu yang tepat untuk melontarkan kritik. Apabila ada seseorang yang ingin anda sekalian kritik, maka orang itu adalah saya, pelatih tim ini," katanya, demikian AFP.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014