Ankara (ANTARA News) - Menteri Perekonomian Turki, Nihat Zeybekci, pada Senin mendesak penurunan tajam tingkat suku bunga sehari sebelum pertemuan bank sentral negara itu.

"Saya tidak berpikir siapa pun di Turki akan ingin suku bunga tinggi," kata Nihat Zeybekci.

"Kami berharap suku bunga diturunkan secepat mungkin ke tingkat sebelum kenaikan suku bunga besar pada Januari," ia menambahkan.

Bank sentral secara agresif menaikkan suku bunga utama pada Januari dalam upaya untuk menghentikan penurunan tajam nilai mata uang nasional negara itu, lira.

Suku bunga pinjaman overnight ditetapkan pada 12,0 persen, sementara suku bunga pinjaman dan repo satu minggu masing-masing berada di 8,0 persen dan 10,0 persen

Bulan lalu, bank sentral memangkas suku bunga repo satu minggu, yang digunakan oleh bank-bank komersial untuk pendanaan jangka pendek, dari 10,0 persen menjadi 9,5 persen.

Tetapi penurunan suku bunga itu dikritik sebagai penakut oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan yang menuduh bank "memperolok-olok negara".

Bank sentral Turki, yang bersifat independen, berada di bawah tekanan dari pemerintah Erdogan untuk mengurangi tingkat suku bunga dalam rangka meningkatkan pertumbuhan.

Pekan lalu, gubernur bank sentral mengisyaratkan bahwa pemangkasan kecil lainnya pada suku bunga mungkin dilakukan pada pertemuan Selasa.

Erdogan, yang secara luas diyakini akan mencalonkan diri sebagai presiden pada Agustus, telah khawatir kehilangan salah satu pencapaian pentingnya, pertumbuhan ekonomi Turki yang terkenal, yang diraih sejak Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP)-nya berkuasa pada 2002, demikian AFP melaporkan.

(SYS/A026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014