Pada Agustus atau September, proses-proses lelang sudah selesai dan penyerapan anggaran pun bisa meningkat tajam, sehingga target bisa kami penuhi
Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta mencatat realisasi penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Tahun Anggaran (TA) 2014 baru mencapai 20 persen.

"Memasuki semester dua tahun 2014, yaitu periode Januari sampai Juni, penyerapan APBD baru sebesar 20 persen dari nilai total APBD DKI tahun ini yang mencapai Rp72 triliun," kata Kepala BPKD DKI Endang Widjajanti di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Dengan demikian, menurut dia, total realisasi penyerapan anggaran sepanjang Januari hingga Juni 2014 baru sebanyak Rp14,4 triliun.

"Oleh karena itu, sekarang kami mempunyai waktu enam bulan untuk meningkatkan penyerapan tersebut. Apalagi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI menargetkan penyerapan sebesar 97 persen pada akhir Tahun Anggaran 2014, yaitu pada 15 Desember," ujar Endang.

Ia menuturkan rendahnya penyerapan tersebut disebabkan banyaknya program kegiatan pembangunan yang masih dalam proses lelang oleh Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) DKI.

"Saat ini, ULP DKI tengah berupaya keras menyelesaikan berbagai proses lelang pengadaan yang diajukan oleh para Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD)," ujarnya.

Meskipun demikian, ia mengaku optimistis penyerapan anggaran akan terus berjalan dan mencapai target tepat pada waktu yang telah ditentukan pada akhir tahun ini.

"Biasanya, pada bulan Agustus atau September, proses-proses lelang sudah selesai dan penyerapan anggaran pun bisa meningkat tajam, sehingga target bisa kami penuhi," katanya.

Sejumlah program unggulan Pemprov DKI yang telah tercantum dalam APBD 2014, di antaranya program pengembangan sistem transportasi senilai total Rp5,61 triliun yang terdiri dari pembebasan lahan koridor Mass Rapid Transit (MRT) sebesar Rp521 miliar, pengadaan armada bus Transjakarta Rp3 triliun dan pengadaan bus angkutan umum reguler Rp1,64 triliun.


Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014