Amerika tidak memfavoritkan satu kandidat pun, karena kami melihat proses demokrasi semakin matang, kami melihat prosesnya semakin jujur, adil, bebas, dan tidak ada kekerasan,"
Surabaya (ANTARA News) - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O Blake, menyatakan pihaknya tidak memfavoritkan satu calon presiden pun, karena hal terpenting adalah proses demokrasi di Indonesia semakin matang.

"Amerika tidak memfavoritkan satu kandidat pun, karena kami melihat proses demokrasi semakin matang, kami melihat prosesnya semakin jujur, adil, bebas, dan tidak ada kekerasan," katanya di Gedung Konjen AS di Surabaya, Selasa petang.

Di sela-sela perayaan kemerdekaan ke-238 AS di Surabaya yang dihadiri Wagub Jatim H Saifullah Yusuf dan bupati/wali kota dari Kediri, Banyuwangi, Kupang, Palu, Bima, dan tokoh masyarakat, tokoh pers, serta pesantren, ia mengaku terkesan dengan Debat Capres.

"Saya sempat melihat Debat Capres yang ada, saya kira merupakan dialog yang menyenangkan, apalagi tidak ada kekerasan, saya kira hal itu menunjukkan kematangan berdemokrasi dari bangsa ini," katanya mengomentari debat capres yang diikuti dua pasangan calon yakni Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Tentang dukungan Jokowi pada kemerdekaan Palestina, Dubes AS menilai hal itu sangat bergantung pada pembahasan di PBB. Sebaliknya, tentang penolakan permohonan visa ke AS oleh Prabowo pada tahun 2000, Dubes AS menilai hal itu sangat bergantung pada peraturan dari kedua negara (Indonesia-Amerika).

Didampingi Konsul Jenderal AS di Surabaya Joaquin F Monserrate, Dubes AS menegaskan bahwa pelaksanaan pemilu di Indonesia menunjukkan kekuatan Indonesia dan sekaligus kekuatan hubungan antara Amerika dengan Indonesia.

"Kami senang dengan hubungan usaha, pertukaran pelajar, dan hubungan p to p (people to people atau hubungan antarmasyarakat) yang sudah terjalin selama ini," katanya.

Apalagi, Konjen AS di Surabaya memperkuat hubungan itu dengan menggelar "Independence Day Roadshow" (tur) ke sembilan kota di Jatim pada 14-20 Juni 2014 yakni Malang, Batu, Blitar, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Jombang, Mojokerto, dan Bangkalan.

Sementara itu, Konsul Jenderal AS di Surabaya Joaquin F Monserrate mengaku senang dengan "roadshow" ke sembilan daerah di Jatim dan akan senang bila mampu memperluas kunjungan ke daerah lain, seperti Bojonegoro, Sumenep, dan seterusnya.

"Itu (roadshow) perjalanan yang menyenangkan dan akan senang bila ke sembilan daerah yang kami kunjungi itu datang ke Surabaya menjadi tamu kami, apalagi kami sudah ada di Jatim sejak abad 18," katanya.

Di sela-sela perayaan itu, Wagub Jatim H Saifullah Yusuf mendukung hubungan "p to p" yang dikembangkan Konjen AS di Surabaya. "Hubungan p to p akan lebih mendekatkan Indonesia dan Amerika, seperti melalui pertukaran pelajar.

Hal senada diungkapkan tokoh pers Azrul Ananda. "Hubungan p to p akan meningkatkan saling pengertian, karena kita akan menjadi tahu orang Amerika itu tidak seperti dalam film, seperti halnya orang Indonesia itu tidak seperti dalam sinetron," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014