Jumlah relawan pengawas pada Pemilu Legislatif 2014 mencapai 68.000 orang, namun setelah kami evaluasi, yang aktif saat ini hanya sekitar 25.000 orang."
Semarang (ANTARA News) - Jumlah relawan pengawas Pemilu Presiden 2014 di Provinsi Jawa Tengah berkurang 50 persen lebih dari yang ada saat penyelenggaraan Pemilu Legislatif 9 April 2014.

"Jumlah relawan pengawas pada Pemilu Legislatif 2014 mencapai 68.000 orang, namun setelah kami evaluasi, yang aktif saat ini hanya sekitar 25.000 orang," kata Koordinator Divisi Pengawasan dan Humas Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah Teguh Purnomo di Semarang, Selasa.

Hal tersebut disampaikan Teguh di sela acara gelar pengawasan partisipatif Pemilu Presiden 2014 yang dihadiri perwakilan relawan pengawas dari 35 kabupaten/kota di Jateng.

Menurut dia, penyebab berkurangnya jumlah relawan pengawas Pemilu Presiden 2014 ini karena masing-masing yang bersangkutan memilih menjadi tim kampanye atau tim sukses salah satu pasangan calon presiden.

"Kami tidak bisa memaksa para relawan untuk menjadi pengawas Pemilu Presiden karena kami tidak memberikan biaya operasional tiap bulan," ujarnya.

Ia mengakui jika jumlah relawan pengawas Pemilu Presiden saat ini tidak sebanding dengan tempat pemungutan suara (TPS) di Jateng yang berjumlah 67.850 buah sehingga diperlukan kerja keras dari para relawan.

Teguh mengharapkan para relawan pengawas Pemilu Presiden yang masih aktif untuk tetap berpartisipasi penuh melakukan pengawasan terhadap terjadinya pelanggaran selama proses pemilu berlangsung.

"Relawan dapat berpartisipasi penuh pada masa tenang dan hari pemungutan suara, tapi kalau pada masa kampanye menemukan ada potensi pelanggaran maka yang bersangkutan bisa mengantisipasi serta melaporkan ke penyelenggara Pemilu Presiden," katanya. (*)

Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014