Film ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masayarakat pedesaan di Indonesia Timur,"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Australia dan Lola Amaria Production berkolaborasi membuat film "Inirie, Mama yang Cantik" sebagai kampanye untuk menumbuhkan kesadaran tentang kesehatan ibu dan bayi dalam masa kehamilan.

"Film ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran masayarakat pedesaan di Indonesia Timur," kata Direktur Unit Kesehatan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, John Leigh, dalam konferensi pers peluncuran "Inirie, Mama yang Cantik" di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, Selasa.

Menurut Leigh, Indonesia memiliki keterampilan dan kemampuan untuk menyelamatkan lebih banyak ibu dari kematian saat proses kelahiran jika melakukan kerja kolaborasi dengan semua pihak.

"Ada banyak orang yang berperan dalam usaha menyelamatkan ibu dan bayi dalam proses persalinan, dari keluarga, masyarakat, dukun bayi, bidan, hingga dokter harus berkolaborasi dalam upaya ini," kata Leigh.

Melalui penayangan film "Inirie, Mama yang Cantik" ke sepuluh kabupaten di Nusa Tenggara Timur, Leigh mengatakan pemerintah Australia berharap dapat mendukung usaha pemerintah Indonesia dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan.

"Kabupaten Ngada, tempat film ini dibuat merupakan bagian dari kisah keberhasilan program Kemitraan Australia Indonesia-Indonesia untuk Kesehatan Ibu dan Bayi (AIPMH)," kata Leigh.

Selaku produser film tersebut, Lola Amaria berharap pesan yang ada di dalam "Inirie, Mama yang Cantik" dapat tersampaikan kepada masyarakat dan pada akhirnya dapat mendorong setiap orang untuk ambil bagian dalam mengurangi jumlah kematian ibu di Indonesia.

"Tetapi dalam film ini kami juga berusaha untuk mengangkat keindahan alam Indonesia Timur, karena akan sangat sayang jika hanya berfokus pada tema kematian ibu, padahal kami datang ke tempat yang begitu indah," kata Lola.

"Inirie, Mama yang Cantik" disutradarai Chairunnisa dan dibintangi oleh Maryam Supraba, satu-satunya aktris profesional dalam film tersebut.

"Pemeran yang lain adalah penduduk asli Flores," kata Chairunnisa.

Sebelumnya, pemerintah Australia juga telah berkolaborasi dengan sineas Indonesia dalam film "Cinta dari Wamena" yang mengangkat isu HIV/AIDS di Papua dan Papua Barat.

"Kami akan terus berkolaborasi dengan pihak Indonesia untuk terus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan di Indonesia bagian timur," kata Leigh. (*)

Pewarta: Azi Fitriyanti
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014