... Tadi siang telah di-bom air dan hujan buatan... "
Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Titik panas (hotspot) di daratan Provinsi Riau yang sebelumnya terpantau Satelit Modis Terra dan Aqua sempat mencapai 366, dalam waktu kurang dari 24 jam berkurang drastis menjadi hanya 16 titik, demikian Pusat Data BPBD Riau melaporkan.

"Tadi siang telah di-bom air dan hujan buatan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Said Amri, kepada pers lewat pesan elektronik yang diterima, Rabu malam.

Titik panas merupakan hasil rekaman satelit dari suhu udara di atas 40 derajat Celsius sehingga patut diduga sebagai peristiwa kebakaran hutan dan lahan.

Jika sebelumnya ratusan titik panas tersebar di hampir seluruh wilayah kabupaten/kota di Riau, sore ini hanya tinggal di Kabupaten Rokan Hilir (13 titik), Indragiri Hulu (dua titik) dan Kuantan Singingi (satu titik).

Berbeda dengan Satelit NOAA 18 Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura, pada waktu sama justru merekam keberadaan 86 titik panas di daratan Sumatera dan di Riau sebanyak 58 titik.

Puluhan titik panas di Riau itu diinformasikan Pusat Data BPBD Riau berada di Rokan Hilir (34 titik), Dumai (9), Bengkalis (8), Rokan Hulu (5), dan di Siak ada dua titik panas.

Sepanjang 2014, BPBD juga mencatat, kebakaran dan pembakaran telah menghanguskan lebih dari 24.000 Hektare hutan dan lahan serta mengakibatkan dua orang meninggal dunia.

Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014