... malas jualan kalau begini. Boro-boro bisa dapat untung. Bisa menutupi modal saja sulit... "
Bekasi, Jawa Barat (ANTARA News) - "Pusing saya kalau terus-terusan begini. Harganya naik drastis dan memberatkan konsumen," kata salah satu penjual ayam potong, Nanang (43), di Bekasi, Rabu.

Ya, daging ayam potong bisa tidak laku karena harganya semakin mahal sejak sepekan terakhir.

Menurut dia, dalam sepekan terakhir, harga satu ayam potong naik bertahap hingga Rp5.000.

Saat ini, satu ayam potong dijual seharga Rp35.000, walhasil pembeli menurun drastis.

Sebelum harganya mahal, Nanang mengaku sanggup menjual 25 ayam sehari, namun saat ini maksimal 10 ayam saja.

"Jadi malas jualan kalau begini. Boro-boro bisa dapat untung. Bisa menutupi modal saja sulit," katanya.

Salah satu pembeli, Rendy (34) mengaku lebih memilih beralih memngonsumsi jamur karena rasanya mirip daging ayam bila disajikan dengan tepung goreng.

"Kenaikan harganya lumayan juga. saya lebih baik beli jamur yang digoreng dengan tepung ayam goreng. Rasanya juga sama saja," katanya.

Sementara itu, sejumlah pedagang daging sapi di pasar itu juga memprediksi harga komoditi tersebut akan mulai naik dalam waktu dekat.

"Biasanya memang kalau sudah makin dekat Ramadan, harga suka naik. Sekarang masih Rp95.000 perkilogram. Nanti jadi berapa masih belum tahu," kata Nur Abib salah satu pedagang daging.

Akan tetapi, sekalipun harganya naik, namun permintaan daging sapi juga meningkat volumenya.  

"Sekarang paling laku 1,5 kuintal sehari. Namun kalau dekat-dekat puasa, bisa sampai lima kuintal," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014