Washington (ANTARA News) - Iran mengirim pesawat tanpa awak (drone) dan peralatan militer secara diam-diam ke Irak untuk membantu Pemerintah pimpinan Syiah di Baghdad menanggulangi serangan yang dilancarkan oleh gerilyawan, kata The New York Times pada Rabu (25/6).

Teheran telah medirikan pusat kendali khusus di Lapangan Udara Ar- Rashid di Baghdad, Irak, dan menerbangkan "armada kecilnya" sendiri yang terdiri atas pesawat tanpa awak pengawas Ababil ke Irak, kata surat kabar itu di dalam berita yang diposting di jejaringnya, dengan mengutip beberapa pejabat Amerika.

Selain itu, negara Syiah tersebut telah melakukan dua penerbangan harian --70 ton per penerbangan-- peralatan militer dan pasokan ke Baghdad, menggelar unit intelijen di sana untuk mencegat komunikasi dan sekitar selusin personel Pasukan Quds untuk memberi saran kepada komandan Irak, kata laporan itu.

Iran juga telah menggelar sebanyak 10 divisi militer dan personel Pasukan Quds di perbatasan, demikian laporan Xinhua. Mereka siap berangkat ke Baghdad "jika Ibu Kota Irak tersebut terancam atau tempat suci Syiah di kota besar Irak seperti Samarra menghadapi ancaman serius", kata beberapa pejabat Amerika.

Teheran pada Rabu membantah pejabat militer Iran hadir di Irak, dan membantah pernyataan semacam itu sebagai "tidak benar".

"Sebagaimana ditekankan oleh duta besar Irak untuk Teheran, tak seorang pun pejabat militer Iran berada di Irak," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Irak Marzieh Afkham.

Washington telah meningkatkan pengumpulan informasi intelijen dan pengawasan intelijennya sendiri, serta mengirim penasehat militer dalam upaya berusaha menstabilkan situasi yang memburuk di Irak.

Sementara itu petempur dari Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL) melanjutkan gerak maju mereka setelah merebut sebanyak lima provinsi di Irak Barat dan Utara dalam dua pekan belakangan.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014