Tokyo (ANTARA News) - Pelatih Jepang, Alberto Zaccheroni mengumumkan pengunduran dirinya pada Rabu setelah gagal membawa The Blue Samurai melaju ke putaran selanjutnya piala dunia.

Zaccheroni, 61, ke Brasil dengan rasa optimis, tetapi The Blue Samurai menderita kekalahan menyakitkan 4-1 oleh Kolombia pada Selasa, (24/6).

"Saya kecewa dan tidak puas dengan hasil ini," kata pelatih asal Italia itu pada konferensi pers di base camp tim, Brasil, yang dikutip di AFP.

"Saya benar-benar ingin membawa mereka melaju dan masuk ke putaran selanjutnya, saya sungguh kecewa. Saya yang memilih tim, memutuskan teknik dan bagaimana kami bermain, karena itu saya yang bertanggung jawab penuh."

Zaccheroni menjadi pelatih ketiga yang menyatakan mengundurkan diri. Sebelumnya pelatih Italia Cesare Prandelli dan pelatih Pantai Gading Sabri Lamouchi menyatakan hal serupa.

Selain itu, alasan pengunduran diri Zaccheroni yakni karena kontrak yang akan habis setelah piala dunia. Jepang harus bergerak cepat mencari pelatih baru sebelum menjalani Asian Cup pada Januari.

Jepang datang ke Brasil dengan harapan tinggi karena skuat kali ini diisi oleh para pemain yang merumput di Eropa. Seperti Shinji Kagawa yang bermain untuk Manchester United, Keisuke Honda dengan AC Milan dan Yuto Nagatomo  bersama Inter Milan.

Setelah sempat memimpin ketika melawan Pantai Gading, keadaan berbalik dan Jepang kalah 1-2 di laga pembuka, (15/6). Kemudian bermain imbang melwan Yunani 0-0, (20/6). Setelah itu, Jepang kalah besar oleh Kolombia pada Selasa dan berada di dasar klasemen Grup C.

Zaccheroni mengatakan pada awal laga Jepang berada di jalur yang benar, tetapi terganjal masalah fisik.

"Saya mengatakan kepada pemain dan staf bahwa saya senang dan bangga menjadi pelatih mereka. Lebih dari empat tahun saya mencurahkan hati dan jiwa saya untuk membantu tim ini tumbuh," kata Zaccheroni.

"Saya pikir budaya sepakbola, karakter, dan teknik para pemain bisa dibawa untuk berlaga di piala dunia, tetapi fisik mereka kurang. "

Zaccheroni menambahkan, "Saya mencoba membangun tim dengan kecepatan dan intensitas dan saya tidak merasa apa yang saya arahkan salah. Saya pikir tim harus meneruskan apa yang telah dilakukan selama empat tahun terakhir."

Kapten tim, Makoto Haseba juga mengatakan itu kesalahan pemain dan bukan salah Zaccheroni.

"Kami melakukan persiapan dengan baik, tetapi kami tidak mendapat hasil yang kami inginkan dan saya pikir itu karena pemain. Para pemain yang betanggung jawab," kata Haseba.

Zaccheroni sukses membawa AC Milan meraih gelar Serie A pada 1999. Setelah itu melatih tim nasional untuk pertama kali dengan Jepang pada 2010.  Zaccheroni juga pernah mengatakan jatuh cinta dengan Jepang dan mengatakan ditrinya setengah Jepang.

Zaccheroni memulai pertandingan pertama dengan brilian ketika Jepang mengalahkan Argentina yang dipimpin Lionel Messi 1-0 pada laga persahabatan.

Tahun lalu pelatih asal Italia ini pun tak lepas dari kritik karena gagal di tiga pertandingan piala Konfederasi di Brasil.(*)

Penerjemah: Okta Antikasari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014