Jakarta (ANTARA News) - Boleh percaya boleh tidak, ada satu kutukan khusus yang melanda penerima trofi Ballon d'Or pada satu tahun jelang penyelenggaraan putaran final Piala Dunia, yakni membuat mereka memperoleh hasil mengecewakan bersama negaranya di ajang sepak bola terakbar sejagad itu. 

Cristiano Ronaldo selaku penerima FIFA Ballon d'Or 2013 semakin dekat untuk melanjutkan kutukan yang pertama kali diperhitungkan pada saat rekan senegaranya legenda Portugal kelahiran Mozambik, Eusebio, meninggalkan laga semifinal Piala Dunia 1966 melawan Inggris dengan tangis berderai lantaran kalah dari tuan rumah, meski mengakhiri turnamen sebagai pencetak gol terbanyak.

Pertanda Ronaldo akan mengikuti jejak para penerima penghargaan, yang sebelumnya diberikan terpisah khusus untuk Pemain Terbaik Tahunan Benua Eropa sebelum digabungkan dengan Pemain Terbaik Tahunan FIFA sejak 2010 itu, terlihat dari masalah kebugarannya saat menutup musim 2013/2014 dengan memenangkan trofi Liga Champions Eropa ke-10 Real Madrid.

Tidak bugarnya Ronaldo praktis berpengaruh besar terhadap Portugal, yang boleh dikatakan dipikul sendirian oleh pemain berusia 29 tahun itu dalam perjalanan menuju Brasil. Ronaldo mencetak keempat gol dari kemenangan agregat 4-2 Portugal atas Swedia di laga playoff kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Eropa.

Maka, ketika Ronaldo belum mencetak gol selama di Brasil, bukan kebetulan kalau Portugal belum pernah menang.

Sumbangsih langsungnya dalam proses terjadinya gol baru muncul saat melepaskan umpan yang disambut Silvestre Varela dan menjadi gol penyama kedudukan 2-2 melawan Amerika Serikat di menit-menit akhir. Akan tetapi, satu assist yang ia lepaskan itu, menjadi penjaga harapan terakhir Portugal untuk melangkah ke babak 16 besar, meski itu sangat tipis.

Peluang Portugal sama kecilnya dengan lawan yang akan mereka hadapi di Stadion Nasional Brasilia, Kamis malam WIB, Ghana. Keduanya sama-sama baru mengemas satu poin saja dalam dua laga, berada di bawah Jerman dan AS yang keduanya sudah mengumpulkan empat poin.

Sedikitnya satu dari Portugal dan Ghana akan meninggalkan Brasil lebih awal, apapun hasil keduanya. Keduanya akan tersingkir, apabila laga antara AS dengan Jerman di Recife berakhir imbang.

Keduanya baru berkesempatan melangkah ke babak 16 besar, apabila ada pemenang dalam laga antara AS melawan Jerman.

Rumusnya, baik Portugal maupun Ghana hanya bisa lolos dengan menang di Brasilia dan unggul dalam selisih gol dari pesaing mereka, baik Jerman ataupun AS yang kalah di Manaus. Apabila selisih gol setara, Portugal kalah catatan pertemuan dari Jerman, sedangkan Ghana kalah catatan pertemuan dari AS.

Secara hitung-hitungan kasar, Ghana yang saat ini defisit satu gol saja memiliki peluang lebih besar untuk melangkah ke babak 16 besar apabila menang dan AS kalah dengan selisih dua gol atau Jerman kalah dengan selisih lima gol.

Sementara Portugal kalau ingin lolos harus menang sedikitnya dengan selisih empat gol sementara Jerman menang dengan selisih dua gol atas AS atau sebaliknya kalah dengan selisih lima gol.

Penampilan Portugal yang sejauh ini tidak menggambarkan peringkat mereka di klasemen FIFA, posisi keempat, bahkan mempengaruhi penilaian Ronaldo atas timnya sendiri.

"Kami mungkin hanya tim medioker. Saya akan berbohong kalau mengatakan Portugal adalah tim besar," kata Ronaldo.

Sementara itu bagi Ghana, yang sejak 2012 ditangani James Kwansi Appiah, apabila mereka gagal lolos ke babak gugur akan menjadi catatan kali pertama dalam tiga penampilan mereka di putaran final Piala Dunia.

Apabila itu terjadi, artinya Appiah bukan hanya tidak mampu melampaui tetapi bahkan gagal menyamai catatan dua pelatih Ghana sebelumnya yang sama-sama berasal dari Serbia, Ratomir Dujkovic yang membawa Tim Bintang Hitam ke babak 16 besar di penampilan pertama mereka di putaran final Piala Dunia di edisi 2006 dan Milovan Rajevac yang membawa Gyan Asamoah dkk melaju hingga perempat final di edisi 2010.

Appiah, yang sempat menjadi asisten Rajevac, bersikeras bahwa dirinya menangani tim dengan caranya sendiri dengan hasil apapun yang diraih.

"Anda harus melakukan dengan cara anda sendiri saat menangani sebuah tim, dan kalau itu tidak berhasil maka anda harus bertanggung jawab terhadap konsekuensinya. Sedangkan kalau berhasil, anda mendapatkan kehormatan," katanya.

Portugal
Sementara pemain bertahan Pepe akan kembali setelah larangan bermain satu pertandingan akibat kartu merah yang diterimanya di laga pertama mereka di Piala Dunia 2014, saat Portugal dihabisi empat gol tanpa balas oleh Jerman, Fabio Coentrao justru dipastikan melewatkan sisa turnamen lantaran cedera yang dialaminya.

Permasalahan cedera memang menghinggapi tim besutan Paulo Bento ini, mengingat sejak awal turnamen digelar kebugaran Ronaldo dipertanyakan. Juga kebugaran beberapa pemain seperti Rui Patricio, Hugo Almeida, Andre Almeida dan Helder Postiga terus dipantau setiap selepas sesi latihan.

Beto diperkirakan akan turun sejak awal laga untuk menjaga gawang Portugal, sementara Joao Pereira akan mengisi slot bek kiri, meskipun Ricardo Costa bisa juga menjadi pilihan di sisi pertahanan.

Sementara Miguel Veloso berpeluang untuk tetap mendampingi Raul Meireles dan Joao Moutinho di lini tengah.

Sedangkan lantaran didera cedera, Postiga dan Hugo Almedia kemungkinan tidak akan diturunkan sejak awal, menyisakan Eder sebagai satu-satunya pilihan kecuali menjadi ujung tombak penyerangan diapit Cristiano Ronaldo dan Nani.

Ghana
Gelandang AC Milan, Sulley Ali Muntari, menerima kartu kuning keduanya di putaran final Piala Dunia 2014 saat menghadapi Jerman, sehingga ia dipastikan akan absen saat Ghana meladeni Portugal.

Sementara rekan satu timnya di Milan, Michael Essien yang baru pulih dari cedera berpeluang untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Muntari, kecuali kurang cukup bugar sehingga pilihan jatuh kepada Emmanuel Agyemang-Badu.

Sedangkan gelandang serang Kevin-Prince Boateng dan pemain bertahan John Boye, yang sempat mengalami sedikit masalah kebugaran saat melawan Jerman, kemungkinan akan tetap diberi lampu hijau untuk tampil sejak awal.

Appiah hanya perlu mencari penyerang lubang yang mendampingi Gyan Asamoah di lini depan, apakah Boateng atau Abdul Majeed Waris, yang baru pulih dari cedera.

Data dan fakta
- Laga ini menjadi pertemuan pertama antara kedua tim dalam ajang apapun
- Hasil imbang 2-2 melawan AS merupakan kali pertama Portugal gagal memenangi laga Piala Dunia setelah mencetak gol lebih dulu
- Portugal hanya memenangi satu dari sembilan laga terakhir mereka putaran final Piala Dunia, dengan hasil imbang dan kalah masing-masing empat kali
- Cristiano Ronaldo mencetak 11 gol dari 10 penampilan terakhirnya untuk Portugal, namun tidak satu pun lahir di tiga laga terakhir. Ia melepaskan tujuh kali percobaan tembakan melawan AS, namun hanya satu yang mengarah tepat sasaran
- Ronaldo merupakan satu-satunya pemain di skuad Portugal saat ini yang memiliki koleksi lebih dari satu gol di putaran final Piala Dunia. Hugo Almeida, Raul Meireles, Nani dan Silvestre Varela masing-masing baru mencetak satu gol saja
- Portugal mencatatkan statistik akurasi umpan sebesar 88,1 persen saat menghadapi AS, capaian terbaik mereka di Piala Dunia sejak mulai dicatat pada edisi 1966
- Ghana merupakan satu dari empat tim yang pernah mengikuti lebih dari satu putaran final Piala Dunia dan selalu lolos dari babak penyisihan grup, bersama Jerman, Belanda dan Irlandia
- Gyan Asamoah apabila turut bermain akan mencatatkan penampilan ke-11 di laga putaran final Piala Dunia, menyamai rekor zona Afrika yang masih dipegang oleh mantan pemain Kamerun, Francois Omam Biyik
- Gyan Asamoah saat ini memiliki koleksi lima gol Piala Dunia dan hanya membutuhkan satu gol tambahan untuk melampaui Roger Milla dari Kamerun sebagai pencetak gol terbanyak dari Afrika di putaran final Piala Dunia
- Gyan Asamoah merupakan satu-satunya pemain Afrika yang mencetak gol di tiga edisi Piala Dunia

PORTUGAL vs GHANA
Estadio Nacional, Brasilia
Wasit: Nawaf Shukralla (Bahrain)

Perkiraan susunan pemain
Portugal (4-3-3): Beto (PG); Andre Almeida, Pepe, Bruno Alves, Joao Pereia; Miguel Veloso, Raul Meireles, Joao Moutinho; Nani, Cristiano Ronaldo, Eder
Ghana (4-2-3-1): Fatawu Dauda (PG); Harrison Afful, John Boye, Jonathan Mensah, kwadwo Asamoah; Michael Essien/Emmanuel-Agyemang Badu, Mohamed Rabiu; Christian Atsu, Andre Ayew, Kevin-Prince Boateng; Gyan Asamoah

Pemain kunci:
Cristiano Ronaldo (Portugal), siapa lagi yang bisa dijadikan pemain kunci dari tim Portugal selain Ronaldo. Meski dirundung masalah kebugaran, ia tetap berperan memainkan peranan penting, termasuk dalam hasil imbang 2-2 melawan Amerika Serikat lewat assistnya untuk gol terakhir Portugal yang menjaga sedikit peluang tipis mereka melangkah ke babak 16 besar.

Gyan Asamoah (Ghana), penyerang berusia 28 tahun itu menyandang ban kapten sekaligus pengoleksi gol terbanyak untuk Ghana dengan 41. Kala menghadapi Jerman ia melepaskan empat percobaan tembakan, yang satu di antaranya menjadi gol. 

Pemain yang patut disorot:
Joao Moutinho (Portugal), gelandang serang yang bermain untuk AS Monaco dan merupakan produk satu akademi dengan Ronaldo di Sporting Lisbon itu, merupakan pemain yang sukses melepaskan umpan terbanyak 77 kali dipadu dengan tiga kali tekel dan tiga kali keberhasilan mengembalikan pengendalian bola. Apabila ia bisa mempertahankan penampilan tersebut, boleh jadi poros permainan Portugal beralih dari Ronaldo ke Moutinho

Harrison Afful (Ghana), bek kanan ini tampil cukup baik saat hampir mengalahkan Jerman. Ia berkesempatan untuk memperlihatkan kemampuannya lebih jauh bilama bisa membantu Ghana mengalahkan Portugal.

Prediksi skor
- Goal.com: 2-1 Ghana, 2-0 Ghana, 2-1 Portugal
- Skysports: 2-1 Ghana
- Telegraph: 1-1
- Umum: 2-1 Ghana

sumber: BBC, Goal.com, FIFA, Skysports, Telegraph

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014