Jakarta (ANTARA News) - Cukup banyak kejutan terjadi di fase grup Piala Dunia 2014, termasuk yang paling mengejutkan adalah tersingkirnya juara bertahan Spanyol dan harus pulang lebih awal dari Brasil setelah menelan kekalahan di dua laga pertama.

Spanyol secara teknis menjadi tim pertama yang dipastikan undur diri dari Brasil, terjadi hanya sepekan setelah turnamen digulirkan, usai ditundukkan Chile 2-0 pada laga kedua menyusul kekalahan 5-1 dari Belanda.

Kekalahan yang diderita La Furia Roja juga memastikan akhir perjalanan tim lain di Grup B, Australia, yang lebih dulu menelan kekalahan kedua di tangan Belanda dengan skor akhir 2-3.

Setelah Spanyol tumbang giliran tim langganan 16 besar lainnya, Inggris, dua hari kemudian dipastikan melewatkan bulan Juli di tanah air sendiri, lantaran menelan kekalahan kedua 2-1 dari Uruguay, sementara Kosta Rika memperoleh kemenangan kedua mereka 1-0 atas Italia keesokan harinya.

Inggris sebetulnya mengikuti langkah Kamerun yang memesan tiket kepulangan lebih awal, pada hari ketujuh turnamen, lantaran menelan kekalahan kedua di fase grup saat dihabisi Kroasia 4-0.

Honduras dan Bosnia Herzegovina melengkapi enam tim yang dipastikan tersingkir pada hari kesembilan turnamen, keduanya sama-sama menderita kekalahan kedua, masing-masing oleh Ekuador 2-1 dan Nigeria 1-0.

Sementara kelima tim sudah memastikan diri tersingkir, tujuh tim lain memastikan tempat ke babak 16 besar setelah melakoni dua pertandingan, yakni Belanda, Chile, Kolombia, Kosta Rika, Prancis, Argentina dan Belgia.

Enam dari tujuh tim tersebut, kecuali Chile, terus melaju dan mengakhiri fase grup sebagai juara grup masing-masing.

Memasuki jadwal pertandingan ketiga di babak penyisihan grup satu per satu tim memastikan diri lolos dan sisanya tersingkir.

Di Grup A, Brasil memastikan diri sebagai juara grup dengan kemenangan 4-1 atas Kamerun, sementara Meksiko menyusul di peringkat kedua setelah mengalahkan pesaing mereka Kroasia 3-1. Brasil unggul dalam urusan produktivitas, dengan memiliki selisih lima gol berbanding tiga milik Meksiko, sehingga berhak menjadi juara grup.

Kemudian di Grup B, yang wakilnya sudah dipastikan sejak dua laga pertama, Belanda dan Chile, hanya memerlukan kepastian siapa akan menjadi juara grup pada laga terakhir saat kedua tim bertemu. Belanda yang menang 2-0 menjadi juara grup dengan sembilan poin, disusul Chile di peringkat dua.

Dramatis adalah kata yang tepat untuk menggambarkan perebutan tempat kedua mendampingi Kolombia sebagai wakil Grup C di babak 16 besar. Yunani akhirnya menjadi pemenang setelah mengalahkan Pantai Gading 2-1 di laga ketiga, lewat penalti pada menit 91, mengubur mimpi Les Elephants untuk melaju ke babak gugur.

Sementara di Grup D, kejutan ternyata belum selesai, karena satu lagi tim tradisional unggulan Piala Dunia, Italia, dipastikan tersingkir setelah kalah dari Uruguay di laga ketiga. Kekalahan tersebut membuat tempat mereka diambil alih Uruguay yang memperoleh enam poin, didapat dengan mengalahkan wakil Eropa Inggris dan Italia, untuk mendampingi Kosta Rika ke babak 16 besar.

Kemudian pada Grup E, penampilan Prancis yang merupakan salah dua tim terproduktif dari dua laga awal, sama-sama mencetak delapan gol setara dengan Belanda, berakhir dengan cenderung antiklimaks lantaran menutup laga ketiga dengan hasil imbang 0-0 melawan Ekuador. Akan tetapi, justru Ekuador menjadi pihak yang lebih merugi dari hasil tersebut, lantaran peluang mereka melangkah ke babak 16 besar dikubur oleh Swiss yang di pertandingan lain menang besar 3-0 atas Honduras berkat trigol Xherdan Shaqiri.

Kepiawaian Lionel Messi, seolah menjadi penopang tunggal melajunya Argentina ke babak 16 besar dengan rekor sapu bersih tiga laga di Grup F, berkat empat golnya. Sementara Nigeria meski dikalahkan Argentina 3-2 tetap lolos ke babak 16 besar, setelah di laga lain pesaing mereka Iran ditundukkan 3-1 oleh tim debutan Bosnia Herzegovina yang bersikeras ingin meninggalkan turnamen dengan kepala tegak. Dan mereka berhasil.

Jadwal laga ketiga Grup G, dibaluri kekhawatiran pengulangan insiden kekurangan yang melibatkan Jerman dengan Austria demi meloloskan kedua tim ke babak kedua edisi 1982. Kekhawatiran muncul lantaran Jerman dan Amerika Serikat yang bertemu di laga terakhir akan sama-sama memastikan lolos jika bermain imbang. 

Belgia yang sejak awal turnamen digadang-gadang bakal menjadi tim kuda hitam, memiliki modal besar untuk mewujudkan hal itu dengan menjuarai Grup H dengan catatan sempurna tiga kemenangan, setelah mengalahkan Korea Selatan 1-0 di laga ketiga. 

Sementara itu sebuah prestasi baru ditorehkan Aljazair, yang untuk pertama kalinya akan menjejakkan kaki ke babak 16 besar setelah mengimbangi Rusia 1-1 di laga ketiga. Prestasi itu menjadi capaian pertama mereka dalam empat kali keikutsertaan di putaran final Piala Dunia.

Kejayaan singkat Amerika Selatan

Babak penyisihan grup, seolah menjadi parade kejayaan negara-negara Amerika Selatan, yang memang semenjak awal turnamen diprediksi akan tampil gemilang lantaran keuntungan lebih terbiasa menghadapi iklim Brasil.

Dari enam wakil zona CONMEBOL (Amerika Selatan), hanya Ekuador yang gagal melangkah ke babak 16 besar. Lima negara Amerika Selatan lainnya melaju ke babak gugur, yakni Argentina, Chile, Kolombia, Uruguay dan tentunya tuan rumah Brasil.

Artinya, 83 persen wakil CONMEBOL di Piala Dunia 2014 sukses melewati penyisihan grup. Statistik itu jauh lebih tinggi dibandingkan empat zona lain yang menaruh wakilnya di edisi 2014.

Wakil Eropa hanya 46 persen, atau enam dari 13 peserta, yang lolos ke babak 16 besar.

Bahkan statistik keberhasilan melewati penyisihan grup wakil zona CONCACAF (Amerika Tengah dan Utara) di edisi 2014, jauh lebih baik ketimbang Eropa, mencapai 75 persen, karena hanya Honduras yang tersingkir di fase grup. Sedangkan AS, Meksiko dan Kosta Rika melaju.

Zona Afrika menyisakan dua dari lima negara yang mewakili atau 40 persen, yakni Aljazair dan Nigeria sementara Ghana, Pantai Gading dan Kamerun tersingkir.

Yang paling naas adalah zona Asia karena tidak satupun dari empat wakil mereka, Australia, Jepang, Korea Selatan dan Iran, lolos ke babak 16 besar. Bahkan keempat negara tersebut menjadi juru kunci klasemen akhir grup masing-masing.

Akan tetapi, kejayaan Amerika Selatan hampir bisa dipastikan tidak akan bertahan lama, karena dari lima wakil mereka empat di antaranya berada dalam jalur yang sama menuju final.

Pun demikian, apabila dilihat dari sisi yang berbeda itu berarti Amerika Selatan dipastikan akan memiliki wakil di babak semi final.

Brasil selaku juara Grup A akan melawan Chile yang menempati posisi kedua Grup B. Pemenang dari laga itu akan menghadapi pemenang dari laga 16 besar lainnya, antara Uruguay sebagai runner up Grup D menghadapi pemuncak Grup C, Kolombia.

Artinya, salah satu dari keempat tim itu akan menjadi pemenang laga perempat final dan melaju sebagai wakil Amerika Selatan di babak semi final.

Sementara itu, dua wakil Afrika menghadapi tim unggulan tradisional asal Eropa di babak 16 besar. Nigeria akan menghadapi Jerman sedangkan Aljazair meladeni mantan negara penjajah mereka, Prancis.

Pemenang dari dua laga tersebut akan bertemu di babak perempat final.

Selanjutnya, Belanda sebagai juara Grup B akan berhadapan dengan runner up Grup A Meksiko, artinya penampilan gemilang penjaga gawang yang mencuri perhatian dalam turnamen ini, Guillermo Ochoa, akan mendapatkan ujian dari barisan penyerang Belanda yang sejauh ini paling produktif, telah mengemas 10 gol.

Pemenang laga tersebut akan melangkah ke babak perempat final, bertemu dengan pemenang antara Kosta Rika melawan Yunani. Yunani jelas membutuhkan lebih dari sekadar keberuntungan untuk mengalahkan Kosta Rika yang mampu memuncaki Grup D, yang sempat digadang-gadang sebagai grup neraka.

Kosta Rika sempat dianggap hanya akan menjadi tim pelengkap grup yang berisikan tiga tim mantan juara itu, namun di luar dugaan mereka mampu mengalahkan dua dari tiga. Bryan Ruiz dkk berkesempatan untuk terus melaju, mewujudkan mimpi mereka melampaui capaian edisi 1990 yang terhenti di babak 16 besar.

Argentina adalah satu-satunya wakil Amerika Selatan yang berbeda jalur dari empat negara lainnya. Tetapi bukan tidak mungkin mereka terus melaju hingga babak final, tentunya terlebih dulu harus meladeni runner up Grup E, Swiss.

Di laga lain, tim kuda hitam Belgia akan berhadapan dengan Amerika Serikat. Pemenang dari laga ini akan berhadapan dengan Argentina atau Swiss di perempat final.

Argentina memiliki beban dan sekaligus keuntungan dari seorang maestro bernama Lionel Messi. Keberadaan Messi seolah membuat penyerang lain tidak berfungsi sepanjang turnamen di Brasil ini, pasalnya empat dari enam gol yang dicetak Argentina, lahir dari kaki penyerang Barcelona itu. 

Sementara dua lainnya, hasil gol bunuh diri pemain lawan dan sundulan pemain belakang Marcos Rojo, yang sebetulnya menjadi gol penentu kemenangan Argentina atas Nigeria di laga pamungkas Grup F.

Argentina tentu butuh lebih dari sekadar Messi, untuk melaju ke perempat final.

Sementara Belgia dan AS, sama-sama meraih hasil menggembirakan di babak penyisihan grup. AS menuntaskan dendam dengan mengalahkan Ghana, sementara Belgia untuk pertama kalinya berhasil menyapu bersih tiga laga penyisihan grup dengan kemenangan.

Tetapi tentu menarik disebutkan bahwa Belgia, mencetak empat gol kemenangan mereka di babak kedua. Lebih tepatnya di 20 menit terakhir pertandingan.


Berikut jadwal lengkap babak 16 besar berdasarkan laman FIFA.

Brasil vs Chile, Senin (28/6) pukul 23:00 WIB di Estadio Mineirao, Belo Horizonte

Kolombia vs Uruguay, Selasa (29/6) pukul 03:00 WIB di Maracana, Rio de Janeiro

Belanda vs Meksiko, Selasa (29/6) pukul 23:00 WIB di Estadio Castelao, Fortaleza

Kosta Rika vs Yunani, Rabu (30/6) pukul 03:00 WIB di Arena Pernambuco, Recife

Prancis vs Nigeria, Rabu (30/6) pukul 23:00 di Estadio Nacional, Brasilia

Jerman vs Aljazair, Kamis (1/7) pukul 03:00 WIB di Estadio Beira-Rio, Porto Alegre

Argentina vs Swiss, Kamis (1/7) pukul 23:00 WIB di Corinthians Arena, Sao Paulo

Belgia vs Amerika Serikat, Jumat (2/7) pukul 03:00 WIB di Arena Fonte Nova, Salvador.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014