Wajar bila seorang guru membimbing muridnya, karena siapa pun yang menjadi sarjana, pasti ada yang membimbing dia
Bekasi (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri membantah rumor yang menyebutkan sosok Joko Widodo merupakan calon presiden "boneka".

"Wajar bila seorang guru membimbing muridnya, karena siapa pun yang menjadi sarjana, pasti ada yang membimbing dia," ujarnya kepada Antara dalam agenda konferensi pers kampanye terbuka Pilpres di Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat.

Menurut presiden ke-5 Indonesia itu, perumpamaan Jokowi sebagai capres boneka merupakan kampanye hitam yang dihembuskan pihak yang tidak bertanggung jawab.

"Kalau Jokowi dicap mendapat banyak hal dari saya, itu sangat naif. Itu adalah bagian dari black campaign," katanya.

Menurut dia, Jokowi selama ini memiliki inisiatif sendiri dalam menjalankan visi misinya, mulai dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga sekarang menjadi capres.

"Bahkan, ketika (agenda) debat, saya tidak pernah berbisik kepada Jokowi. Saya selalu di rumah setiap kali menyaksikan debat kandidat. Kalau harus berbisik lewat telepon, bagimana saya menelponya," katanya.

Mega mengaku sangat menyesali adanya ulah oknum yang ingin menjatuhkan citra Jokowi dengan memanfaatkan rumor tersebut.

"Alangkah kotornya maksud begitu," katanya.

Dia menambahkan, Jokowi merupakan sosok ideal pemimpin sebuah bangsa, bukan hanya sebatas presiden.

"Kita harus memilih pimpinan, bukan hanya presiden. Untuk menjadi presiden itu mudah. Justru mencari pemimpin yang susah," katanya.

(KR-AFR/F006)

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014