Damaskus (ANTARA News) - Tentara Suriah dan gerilyawan bersenjata di satu kabupaten Suriah Tengah telah menyepakati gencatan senjata selama bulan suci Ramadhan, demikian laporan stasiun TV pan-Arab, Al-Mayadeen, Jumat.

Gencatan senjata di Kabupaten Al-Waer tersebut, sisa daerah terakhir yang dikuasai gerilyawan di dalam Kota Homs, telah berlaku mulai Jumat, cuma dua hari sebelum dimulainya Ramadhan, bulan suci puasa bagi umat Muslim.

Pada Mei, Pemerintah Suriah mengumumkan bagian kuno Kota Homs bebas dari gerilyawan, setelah satu kesepakatan berlaku di bagian kuno kota itu antara prajurit pemerintah dan gerilyawan.

Kesepakatan tersebut memerlukan pengungsian gerilyawan dari Homs kuno dan sebagai imbalannya pemerintah menerima baik pembebasan sebagian pegiat oposisi yang dipenjarakan dan anggota keluarga gerilyawan.

Gerilyawan juga membebaskan sandera yang telah mereka sekap sebelumnya dari daerah yang dikuasai pemerintah dan menerobos pengepungan yang telah mereka berlakukan terhadap daerah pro-pemerintah di Suriah Utara.

Setelah kesepakatan pada Mei, seluruh Kota Homs telah berada di bawah kekuasaan pemerintah kecuali Permukiman Al-Waer dan tiga kota kecil di pinggiran utara Homs, terutama Ad-Dar Al-Kabira, Talbiseh dan Ar-Rastan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam.

Gencatan senjata pada Jumat dipandang oleh para pengamat sebagai tanda baik bagi kesepakatan dalam waktu dekat antara tentara pemerintah dan gerilyawan.

Homs, kota terbesar ketiga di Suriah, adalah salah satu daerah pertama yang bersimpati pada gerakan anti-pemerintah di Suriah. Gerilyawan di sana menguasai banyak wilayah, tapi tentara pemerintah telah melucuti wilayah mereka selama satu tahun belakangan ini.

(C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014