Kuantan Singingi (ANTARA News) - Ratusan warga Dusun Simpang Karmen dan Kubu, Desa Pesajian, Kabupaten Indragiri Hulu, Provisi Riau menyerang sedikitnya 17 orang pekerja yang melakukan penanaman akasia di areal konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) sebuah perusahaan.

"Selain menyerang pekerja, di lokasi tersebut warga membakar satu unit mobil mini bus L300 milik PT CSS dan membakar empat unit barak pekerja," kata salah satu warga Indragiri Hulu Anto (27) di Rengat, Sabtu.

Ia mengatakan, sejumlah warga melakukan aksi demo hingga terjadi penyerangan di lokasi tersebut pada Kamis, sekitar pukul 09.00 WIB. Ratusan warga masuk ke areal HTI menggunakan sepeda motor dan membawa sejumlah senjata tajam berupa parang.

Selanjutnya, warga langsung menyerang dan memukuli mandor tanam PT CSS inisial SY (42) hingga babak belur, namun sebelum dipukuli, sebanyak 17 orang pekerja PT CSS dikumpulkan, handpone pekerja dirampas, kemudian warga memukuli pekerja itu.

" Selanjutnya warga juga membakar barak pekerja, 16 unit alat semprot dan membakar satu unit mobil L300 nopol BM 8095 BE yang mengangkut para pekerja hingga kejadiannya sangat menggenaskan," sebutnya.

Menurut Anto, pemicu amukan warga diduga berawal dari pihak pekerja perusahaan yang melakukan penyemprotan racun terhadap tanaman sawit warga yang selama ini diclaim masuk dalam areal konsesi HTI.

"Warga marah, sawit yang ditanam sejak dua bulan lalu mati akibat disemprot racum oleh pihak perusahaan," ucapnya.

Kapolres Indragiri Hulu AKBP Aris Prasetyo Indaryanto dikonfirmasi melalui Kapolsek Peranap AKP Ben Hardi SH membenarkan adanya konflik antar warga dan pihak perusahaan hingga berlanjut kepada penganiayaan dan pembakaran.

"Konflik antar warga dengan pihak perusahaan terjadi pada Kamis (26/6) sekitar pukul 09.00 wib dan baru dilaporkan sekitar pukul 11.00 Wib," ujar Kapolsek.

Dijelaskannya, setelah mendapat laporan, personil polisi langsung mengamankan situasi dan melakukan olah TKP, saat ini pihak jajaran Polsek terus meningkatkan pengamanan dan penyelidikan agar semua bisa berjalan normal kembali.

Pewarta: Asripilyad
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014