Palembang (ANTARA News) - Suasana puasa Ramadhan mulai terasa di Kota Palembang, Sumatera Selatan, meskipun pemerintah secara resmi memutuskan awal Ramadhan 1435 Hijriyah pada Minggu, 29 Juni 2014.

Pantauan Antara di Palembang, Sabtu, tampak sejumlah pedagang makanan untuk sarapan pagi sudah menghentikan kegiatan usahanya, dan pemilik warung atau rumah makan yang tetap buka pada bulan Ramadhan, mulai memasang tabir penutup untuk menghormati umat muslim yang sebagian sudah ada yang mulai melaksanakan ibadah puasa.

Salah seorang warga Palembang, Wawan mengatakan, sulit mendapatkan sarapan pagi seperti lontong sayur, bubur ayam, dan aneka kue di sekitar permukimannya karena pedagang yang biasa mangkal sudah tidak berjualan lagi.

"Mulai hari ini sudah tidak ada lagi yang berjualan makanan untuk sarapan pagi karena sebelumnya diprediksi awal bulan Ramadhan serentak pada Sabtu (28/6) ini," ujarnya.

Dengan kondisi tersebut, suasana puasa mulai terasa, karena kebiasaan makan pada pagi hari hingga sore mulai dikurangi dan pada saatnya tiba bisa benar-benar ditinggalkan sementara selama satu bulan penuh.

"Kondisi ini ada baiknya juga, mudah-mudahan bulan puasa tahun ini dapat dilaksanakan dengan baik mampu mengatur pola  makan yang biasa dilakukan selama ini dan meningkatkan amal ibadah sesuai ajaran Islam," ujarnya.

Sementara salah seorang tokoh masyarakat Palembang, Hj Nurhana Latief mengatakan, sesuai dengan keyakinannya awal Ramadhan 1435 Hijriah pada hari Sabtu ini, sehingga dia bersama keluarga besar sudah mulai menjalani ibadah puasa.

"Perbedaan dalam menentukan awal puasa tidak perlu dibesar-besarkan, bagi yang meyakini hari ini mari bersama-sama menjalaninya dengan baik, sedangkan yang belum diharapkan dapat menghargai umat yang sudah mulai berpuasa," ujarnya.

Sikap pedagang makanan yang mulai menghentikan kegiatan usahanya pada hari ini merupakan langkah yang sangat baik, kata dia.

Sedangkan bagi yang tetap membuka usahanya selama bulan Ramadhan diminta untuk menghargai masyarakat muslim yang berpuasa, kata mantan anggota DPRD Provinsi Sumsel itu.

Pemerintah menetapkan awal Ramadhan 1435 Hijriyah jatuh pada 29 Juni 2014 sesuai keputusan yang diambil dalam sidang itsbat seluruh organisasi kemasyarakatan Islam di gedung Kementerian Agama Jakarta, Jumat (27/6) petang.

Sidang penentuan awal Ramadhan ini mendapat perhatian kalangan media massa karena sejak awal sudah ada perbedaan dengan Muhammadiyah yang menetapkan puasa mulai 28 Juni 2014.

Atas perbedaan tersebut, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, pemerintah memberi kebebasan bagi umat Islam yang menjalani puasa lebih cepat dari ketetapan hasil sidang itsbat.

"Pemerintah menetapkan awal Ramadhan pada 29 Juni 2014, Ahad (Minggu)," kata Lukman Hakim di depan media massa yang memenuhi lobi kantor kementerian itu.

Pemerintah memberi kebebasan atas perbedaan tersebut karena, menurut dia, hal tersebut menyangkut wilayah keyakinan.

Pemerintah telah berupaya memberi arahan kapan seharusnya puasa tersebut dapat dilaksanakan oleh umat Islam dengan baik, kata menteri.

(Y009/S023)

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014