Malang (ANTARA News) - Seorang ayah bernama Heri Purnomo (29) dan anaknya bernama Masyur Jaka Amirudin (3,5) tewas akibat kebakaran yang menghanguskan lantai dua sebuah rumah di Jalan Kolonel Sugiono Gang 8 No 22 Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.

Pada saat terjadi kebakaran, keduanya sedang tidur di kamar lantai dua dan diduga korban kesulitan untuk membuka pintu karena terganjal spring bed karena kondisinya sudah lemas dan tidak kuat menarik (membuka) pintu.

Menurut keterangan salah seorang tetangga dekat korban, Robi, sekitar pukul 04.30 WIB dirinya terdengar teriakan minta tolong, namun karena saat itu bersamaan dengan suara azan Subuh, lama-lama suara itu tidak terdengar lagi.

"Warga juga berupaya memberikan pertolongan, namun asap di lantai dua sudah sangat tebal dan ketika warga bisa mendobrak pintu kamar, korban sudah tidak bernyawa lagi, kemudian warga terus menyemprot kobaran api dengan selang dari rumah-rumah warga," ujarnya.

Hanya saja, karena tangga menuju lantai dua sangat sempit dan berkelok, maka jenazah keduanya dievakuasi menggunakan tali.

Pihak kepolisian dan SAR pun kesulitan mengevakuasi korban melalui tangga yang ada.

Awalnya, petugas berhasil membawa turun jenazah Mansyur Jaka Amirudin (3,5) lewat tangga. Tubuh Jaka yang kecil dibungkus kain putih, dengan mudah melewati tangga kayu yang sempit dan curam itu.

Namun, giliran jenazah Heri Purnomo (29), petugas kesulitan karena ukuran tubuhnya yang besar, sehingga menggunakan tali carmentel yang biasa digunakan memanjat tebing.

Dari lantai dua dengan ketinggian sekitar enam meter, jasad Heri diikat dan diturunkan pelan-pelan. Begitu jenazah keduanya sampai di bawah, keluarga yang menunggu di lantai satu langsung histeris, bahkan istri korban, Uswatun, sempat pingsan.

Jenazah keduanya segera dimasukkan ke dalam ambulans dan dibawa ke kamar mayat Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) Malang.

Kapolsek Sukun Kompol Toyib Subur mengatakan diduga kebakaran dari korsleting listrik. Di dalam kamar ukuran sekitar 3 meter kali 4 meter itu ditemukan seperangkat alat elektronik, seperti televisi LCD yang tergantung di tembok.

"Dugaan kami sementara, alat elektronik di dalam kamar ini ada yang korslet dan menimbulkan percikan api," ujarnya.

(E009/E011)

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014