Namun nahas bagi kelima orang korban yang sudah masuk kedalam lobang tambang, tiba-tiba terjadi tanah longsor dan menimbun mereka,"
Medan (ANTARA News) - Lima orang korban tewas tertimbun tanah longsor tambang emas di Sungai Batang Natal, Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandaling Natal (Madina), Provinsi Sumatera utara, beberapa diantaranya adalah pelajar SLTA dan masyarakat setempat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madina, Risfan Zuliardi ketika dihubungi dari Medan, Sabtu, mengatakan, peristiwa longsor tersebut terjadi, Kamis (26/6) sore.

Saat itu, menurut dia, sembilan orang warga mencoba masuk ke lobang tambang untuk mencari biji-biji emas yang banyak terdapat di lokasi tersebut.

"Namun nahas bagi kelima orang korban yang sudah masuk kedalam lobang tambang, tiba-tiba terjadi tanah longsor dan menimbun mereka," ucap Risfan.

Sedangkan empat korban lainnnya hanya mengalami luka-luka ringan akibat hantaman tanah longsor di tempat kejadian perkara (TKP) tersebut.

"Empat korban yang selamat, karena mereka belum sempat masuk ke dalam lobang tambang emas yang memiliki kedalaman lima meter," ujar orang pertama di BPBD Madina.

Risfan menyebutkan, tambang emas yang dimasuki kelima korban tersebut, sudah lama ditinggalkan atau tidak lagi dikelola pemiliknya.

"Petugas BPBD Madina dibantu masyarakat setempat langsung terjun ke TKP untuk mengevakuasi korban tertimbun tanah longsor," katanya.

Dia menambahkan, pihak Polres Madina telah memaggil dan memeriksa pemilik tambang emas yang menimbulkan jatuhnya lima korban jiwa dan empat orang mengalami luka-luka.

"Di Kabupaten Madina, saat ini masih banyak terdapat tambang emas liar milik masyarakat yang berada di pinggiran Sungai Batang Natal," katanya.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, lima warga korban tanah longsor yang tewas di tambang emas, yakni Rahmad (18), Mastap (18), Koir (18), Gunawan Rangkuti (18) dan Andi Nasution (16).

Sedangkan, empat yang mengalami luka-luka, yaitu Dedi (18), Hera Susanto Lubis (23), Uddin Nasution (20) dan Kholid (25).

(M034/F003)

Pewarta: Munawar Mandailling
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014