Khartoum (ANTARA News) - Seorang pemimpin pemberontak Darfur, yang para pakar katakan bertanggung jawab atas beberapa serangan mematikan terhadap pasukan Sudan, telah tewas dalam aksi, kata media pemerintah terkait Ahad.

Gubernur Negara Bagian Darfur Utara, Osman kbir, mengumumkan kematian Ali Karbino, Sabtu, kata Sudan Media Centre (SMC) yang dekat dengan aparat keamanan.

"Dia dibunuh" bersama dengan komandan lapangan ketika pasukan pemerintah membalas serangan mereka di Al-Guba, Kutum, kabupaten barat laut Kutum, ibu kota negara bagian El Fasher, kata SMC.

Ia menambahkan bahwa gerakan kini telah "kehilangan semua pemimpinnya".

Pada Februari, sebuah panel ahli PBB melaporkan bahwa bukti-bukti telah muncul, dan bahwa satu kelompok yang dipimpin oleh Karbino yang memisahkan diri pada tahun 2009 dari faksi Tentara Pembebasan Sudan Abdel Wahid Mohammed al-Nur, yang dimulai pemberontakan di Darfur 11 tahun yang lalu.

Sedikit informasi telah muncul tentang grup-grup baru, tetapi "sekarang bertanggung jawab atas beberapa serangan mematikan terhadap pasukan pemerintah selama enam bulan terakhir", kata para ahli.

Mereka memperkirakan kekuatan pasukan Darfur, Karbino, berkekuatan 60-80 orang, atau kurang dari 10 persen dari angka Nur.

Nur dan pemberontak lainnya dari suku hitam bangkit untuk berusaha mengakhiri apa yang mereka katakan dominasi kekuasaan dan doinasi kekayaan Sudan oleh para elit Arab dari distrik utara Sungai Nil.

Sebagai tanggapan, milisi Janjaweed yang didukung pemerintah, mengejutkan dunia dengan kekejaman terhadap etnis Afrika.

Tetapi bentrokan pemberontak-pemerintah tidak lagi sumber utama dari pertempuran di Darfur, di mana milisi mencari sumber daya telah berpaling satu sama lain, dan kadang-kadang melawan pemerintah, sementara kejahatan kekerasan meningkat, demikian AFP melaporkan.

(SYS//H-AK)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014