Kita harus lakukan revolusi mental, ubah pola pikir."
Jakarta (ANTARA News) - Calon presiden nomor urut dua Joko Widodo (Jokowi) menilai, manajemen pasar tradisional harus diubah layaknya mall jika ingin maju.

"Perbandingan mall dan pasar seperti bumi dan langit. Kita harus mengubah manajemen pasar tradisional seperti mall. Kita harus lakukan revolusi mental, ubah pola pikir," ujarnya di Jakarta, Senin.

Jokowi mengemukakan hal itu setelah kampanye blusukan ke tiga pasar tradisional, yakni Pasar Pondok Labu, Pasar Kebayoran Lama dan Pasar Ciputat. Ia juga menyempatkan diri mampir di Bintaro Exchange Mall.

"Manajemen itu termasuk cara menyapa orang ketika masuk supaya mau beli, bagaimana membuat pasar beraih dan nyaman," katanya.

Jokowi mengemukakan, lebih suka melihat langsung bertemu dengan pedagang dan pengunjung ke pasar-pasar dari pada sekadar berorasi di panggung. Ia juga sempat blusukan di Pasar Tradisonal Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

"Kita ini sudah 15 tahun berwacana dan beretorika di panggung. Sekarang ini saatnya melaksanakan. Kerjakan yang lebih konkret," katanya.

Juru bicara pasangan capres-cawapres Joko Widodo-M. Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Anies Baswedan dalam kesempatan itu mengatakan bahwa masyarakat sudah bisa melihat mana pasangan yang fokus pada pelaksanaan bukan sekadar wacana kebijakan.

"Selama 15 tahun banyak masalah-masalah muncul bukan karena kebijakannya, tetapi karena pelaksanaannya. Di sini kita lihat satu bicara wacana kebijakan satu bicara pelaksanaan," katanya.

Rektor Universitas Paramadina di Jakarta itu mengemukakan bahwa dalam hal ini bisa terlihat dari sikap Jokowi yang ingin blusukan ke pasar sebagai langkah pelaksanaan aksi.

"Justru kunjungan ke pasar membuktikan keberpihakan pada rakyat kecil tidak bisa dilakukan dari gedung-gedung. Harus turun langsung," ujarnya.

Mantan Ketua Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu juga mengatakan, Jokowi akan melakukan revitalisasi pasar-pasar tradisional.

"Manajemennya pasar tradisional harus diperbaiki. Tapi juga harus dibedakan manajemen bagus dengan mewah. Yang ingin dilakukan manajemennya diperbaiki bukan dibuat mewah," demikian Anies Baswedan. (T.I027)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014