Medan (ANTARA News) - Bank Indonesia mengungkapkan hasil survei menunjukkan, adanya uang tunjangan hari raya atau THR membuat indeks keyakinan konsumen di Kota Medan menguat 1,21 poin atau menjadi 122,64 di Bulan Mei dari 121, 43 pada April.

"Hasil survei menunjukkan, secara keseluruhan faktor pendorong utama keyakinan konsumen adalah meningkatnya ekspektasi kenaikan penghasilan pada enam bulan mendatang dan meningkatnya optimisnya terhadap ketersediaan lapangan kerja," kata Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan IX (Sumut-Aceh), Difi A Joahansyah di Medan, Senin.

Meningkatnya ekspektasi kenaikan penghasilan itu antara lain dari adanya perhitungan mendapat uang THR dan naiknya omset penjualan usaha karena banyak permintaan di Ramadhan.

"Keoptimsian itu tentu menggembirakan tetap dibalik itu hasil survei juga menunjukkan terlihat ada keyakinan konsumen akan terjadi kenaikan harga pada tiga dan enam bulan mendatang khususnya untuk kelompok bahan makanan, makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau ,rumah, listrik, gas hingga rekreasi dan olahraga," katanya.

Namun, meski ada keyakinan kenaikan harga, besarnya ekspektasi konsumen tersebut dinilai masih relatif terkendali.

Ia menjelaskan, kenaikan optimisme konsumen dijelaskan dari perkembangan indeks ekspektasi konsumen yang merupakan komponen pembentuk indeks keyakinan konsumen dimana naik 1,24 poin dari 114,72 di April menjadi 115,92 di Mei.

Pengamat ekonomi Sumut, Wahyu Ario Pratomo menyebutkan, kenaikan harga akan membuat perolehan uang di tengah masyarakat semakin tidak ada artinya meski jumlahnya bertambah besar.

"Artinya secara ekonomi kehidupan masyarakat semakin sulit," katanya.

Untuk itu, kata dia, Pemerintah harus serius mengendalikan harga berbagai barang di pasar, karena inflasi yang terjadi juga akan semakin menyulitkan kehidupan masyarakat yang otomatis mengganggu kinerja Pemerintah.

(E016/A029)

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014