New York (ANTARA News) - Pasar saham global berada pada jalur keuntungan kuartal untuk keempat kalinya berturut-turut pada Senin (Selasa pagi WIB) didukung kebijakan moneter longgar bank-bank sentral utama.

Saham-saham di Wall Street sebagian besar menguat, dengan indeks S&P 500 dan komposit Nasdaq berada untuk menutup keuntungan kuartalan kelima berturut-turut--beruntunan yang tidak terlihat sejak euforia saham-saham teknologi terhenti pada tahun 2000.

Indeks MSCI seluruh-negara, yang mengukur saham-saham di 45 negara, naik 0,25 persen. Itu merupakan keuntungan lebih dari 4 persen kuartal ini, didorong oleh prospek kebijakan moneter di ekonomi-ekonomi utama yang akan tetap akomadatif untuk kelonggaran.

Indeks-indeks saham utama mengalami rally tahun ini, dan S&P 500 telah mencatatkan lebih dari 20 kali rekor penutupan tertinggi, bahkan ketika Federal Reserve AS merampingkan stimulus ekonominya.

Imbal hasil obligasi, yang diperkirakan akan meningkat setelah kenaikan akhir tahun lalu, telah jatuh secara luas.

Indeks Agregat obligasi AS Barclays naik 3,82 persen pada semester pertama tahun ini karena imbal hasil acuan telah jatuh hampir setengah poin persen.

Surat utang berjangka 10-tahun (Treasury note US10YT = RR) naik 2/32 dengan yield 2,5196 persen.

Indeks Dow Jones (DJI) turun 5,13 poin, atau 0,03 persen, ke 16.846,71. S & P 500 naik 2,3 poin, atau 0,12 persen, ke 1.963,26, dan komposit Nasdaq menguat 19,082 poin atau 0,43 persen menjadi 4.417,012.

Rasa puas di pasar menarik perhatian Bank for International Settlements, sebuah forum bank sentral top dunia, yang memperingatkan pada hari Minggu bahwa pasar yang semakin tidak sinkron dengan prospek pertumbuhan global goyang.

Harga emas naik 11,12 dolar pada 1.326,16 dolar per ounce, setelah sebelumnya mencapai tertinggi dua bulan pada 1.328,14.

Dolar tetap berada di bawah tekanan, menunggu kalender sibuk data AS minggu ini, yang meliputi laporan penggajian non-pertanian Juni pada hari Kamis, sehari lebih awal dari biasanya karena liburan Hari Kemerdekaan AS jatuh Jumat.

Dolar jatuh terhadap yen ke enam minggu terrendah dari 101,21 yen, dan ditutup pada 101,27, melemah 0,09 persen.

Euro naik ke level tertinggi hampir enam minggu 1,3697 euro per dolar, dan terakhir berpindah tangan pada 1,3692 euro, naik 0,33 persen.

Minyak mentah Brent turun di bawah 113 dolar per barel karena kekhawatiran gangguan produksi minyak dari Irak surut.

Minyak Brent turun 94 sen untuk menetap pada 112,36 dolar per barel. Minyak mentah AS melemah 37 sen menjadi 105,37 dolar per barel, demikian mengutip laporan Reuters.

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014