Jumlah panenan salak pada 2013 tercatat sebanyak 70.376 kilogram. Kami optimistis produksi tahun ini akan meningkat. Terlebih situasi iklim juga mendukung
Sleman (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta terus mendorong petani salak untuk melakukan ekspor salak dan membuka pasar baru di beberapa negara.

"Dari data di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan (Distanbunhut), pengiriman salak ke Cina dan Singapura sepanjang tahun lalu mencapai dua persen dari total produksi," kata Bupati Sleman Sri Purnomo, Selasa.

"Jumlah panenan salak pada 2013 tercatat sebanyak 70.376 kilogram. Kami optimistis produksi tahun ini akan meningkat. Terlebih situasi iklim juga mendukung," katanya.

Saat ini setidaknya ada 23 kelompok petani salak yang memiliki registrasi kebun dengan total luasan lahan yang mereka miliki sekitar 313 hektare dengan jumlah pohon 537.388 rumpun.

"Sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas panen yang berkelanjutan, petani salak di Kabupaten Sleman telah mengantongi sertifikasi. Beberapa yang terdaftar diantaranya sertifikasi prima tiga sebanyak 17 kelompok, dan sertifikasi organik sebanyak dua kelompok, sementara, sertifikasi global GAP masih dalam proses," katanya.

Ia mengatakan, sertifikasi penting diupayakan guna menghadapi pasar global 2015. "Tahun depan, kebijakan perdagangan bebas antar negara Asia mulai diterapkan dan ini butuh kesiapan pelaku usaha," katanya.

Dari segi kuantitas, produksi salak Sleman cukup memadai. Sebanyak 30 persen dari total panen terserap untuk pemenuhan pasar lokal.

"Sebagian besar sisanya masuk ke pasar domestik meliputi wilayah Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan," katanya.

Ketua paguyuban petani salak Mitra Turindo, Desa Wonokerto Kecamatan Turi, Sari Siswanto mengungkapkan,pada 2013 kelompoknya telah mengekspor salak sebanyak 234 kilogram melalui mitra PT Agung Mustika Selaras.

"Sedangkan tahun ini, hingga awal semester telah mengirimkan 108 kilogram salak ke luar negeri. Ini memotivasi petani untuk meningkatkan produktivitasnya sehingga jumlah ekspor mampu meningkat," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014