Federasi sepak bola Kamerun selidiki klaim pengaturan skor

Yaounde, Kamerun (ANTARA News) - Federasi Sepak  Bola Kamerun (FECAFOOT) bertekad untuk membasmi tujuh pemain yang mereka sebut sebagai "apel busuk" yang terkait dengan tuduhan skandal pengaturan skor dalam laga Piala Dunia 2014 melawan Kroasia.

"Tuduhan baru-baru ini tentang kecurangan di sekitar tiga laga Kamerun di babak penyisihan grup Piala Dunia 2014, khususnya melawan kroasia, serta keberadaan tujuh 'apel busuk' (di timnas kami) tidak mewakili nilai dan prinsip yang diusung administrasi kami, sejalan dengan Kode Etik FIFA serta etika di negara kami," demikian pernyataan resmi yang ditayangkan laman FECAFOOT.

"Kami memiliki komitmen penuh untuk mengerahkan seluruh cara untuk menyelesaikan permasalahan yang merusak ini secepatnya."

FECAFOOT menambahkan dalam 55 tahun tidak pernah mereka dihukum atas "pengaturan skor atau kecurangan dalam bentuk apapun".

Peluncuran penyelidikan oleh Komite Eksekutif melanjutkan laporan yang diterbitkan di Jerman tentang seorang pengatur skor asal Singapura secara tepat menebak Kroasia akan menang 4-0 dan seorang pemain dikartu merah pada babak pertama.

Bintang Barcelona Alex Song diusir dari lapangan setelah sikuan yang berbahaya ke punggung Mario Mandzukic pada menit 40.

Di penghujung laga, bek kiri Benoit Assou-Ekotto berusaha menyundul rekan setimnya Benjamin Moukandjo yang menyulut komentar pedas dari pelatih Tim Singa Perkasa asal Jerman Volker Finke yang menyebut sikap semacam itu tidak bisa diterima.

Sementara itu badan sepak bola dunia, FIFA, mengatakan tidak bisa berkomentar tentang penyelidikan tersebut.

"Secara umum, integritas olahraga ini adalah prioritas utama FIFA dan kami selalu bereaksi serius terhadap kecurigaan-kecurigaan manipulasi pertandingan."

Rangkaian perjalanan Kamerun di Brasil merupakan bencana sejak awal hingga akhir, setelah para pemain sempat menolak menaiki pesawat menuju putaran final kalau permasalahan tentang bonus belum selesai.