Paris (ANTARA News) - Presiden Prancis Francois Hollande pada Selasa mencela serangan Boko Haram baru-baru ini di Nigeria, dan menekankan "aksi tercela" semacam itu akan meningkatkan dorongan kerja sama masyarakat internasional dalam memerangi aksi teror.

Hollande mengadakan pembicaraan dengan timpalannya dari Nigeria Goodluck Jonathan untuk mengkaji aksi mereka bersama guna menemukan ratusan pelajar putri yang diculik pada April oleh jaringan fanatik dan membantu membebaskan mereka, lapor Xinhua.

Presiden Prancis tersebut juga kembali menyampaikan dukungan Paris buat Nigeria, Niger, Kamerun dan Chad dalam menindas pelaku teror di wilayah itu, demikian laporan Xinhua. Ia menambahkan jaringan informasi regional telah didirikan dan diperkirakan akan memperkuat perang melawan Boko Haram.

Selama percakapan telepon mereka, Hollande menyampaikan solidaritas bagi Nigeria setelah serangan teror baru melanda Ibu Kota Nigeria, Abuja, dan ditujukan kepada tempat ibadah di Desa Chibok di bagian timurlaut Nigeria pekan lalu.

Sejak pembentukannya pada 2002, Boko Haram telah menewaskan sebanyak 10.000 orang. Kelompok tersebut telah menewaskan sebanyak 1.500 warga Nigeria sejak awal tahun ini.

Pada April, kelompok fanatik itu mengaku bertanggung jawab atas penculikan 276 pelajar putri selama satu serangan di Chibok.

Pada Selasa, sebanyak 10 orang tewas, setelah satu ledakan mengguncang satu pasar internasional di jantung Kota Maiduguri, Ibu Kota Negara Bagian Borno di Nigeria timurlaut, kata beberapa saksi, rumah sakit dan sumber keamanan.

Selain itu, dua mayat pembom ditemukan di lokasi ledakan, yang terjadi sekitar pukul 08.10 waktu setempat (14.10 WIB) di jalanmasuk Pasar tersebut pada Senin, kata satu sumber di Rumah Sakit Maiduguri.

Sumber itu mengatakan lebih dari 15 orang yang cedera dibawa ke rumah sakit tersebut pada Selasa pagi.

Satu sumber keamanan mengatakan operasi pertolongan masih berlangsung di lokasi ledakan bom.

Seorang reporter Xinhua di negara bagian itu mengatakan bom tersebut meledak di pasar yang sibuk di dekat gedung Power Holding Company of Nigeria (PHCN), daerah komersial yang padat pengunjung.

Ia mengatakan pemboman tersebut akan menjadi serangan utama pertama oleh Boko Haram sejak awal bulan suci Ramadhan.

Pemboman itu terjadi kurang dari 24 jam setelah tentara Nigeria mengatakan satu jaringan intelijen pelaku teror yang dipimpin oleh seorang pengusaha telah dibongkar. Orang tersebut terlibat aktif dalam penculikan pelajar putri di Chibok.

Juru Bicara bagi Markas Pertahanan Nigeria Chris Olukolade mengatakan di dalam satu pernyataan pria itu, Babuji Yaari --yang juga adalah anggota Kelompok Jaga Pemuda-- memelopori pembunuhan Emir Gwoza.

Presiden Goodluck Jonathan pada Senin (30/6) mengatakan negaranya takkan menyia-nyiakan usaha untuk memperkuat pertahanannya melawan teror.


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014