Bank Indonesia tetap mencermati berbagai risiko inflasi di semester II-2014 seperti potensi meningkatnya harga pangan akibat El Nino,"
Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia menilai inflasi hingga Juni 2014 masih positif bagi pencapaian sasaran inflasi 3,5-5,5 persen pada 2014 dan 3-4 persen pada 2015.

"Bank Indonesia tetap mencermati berbagai risiko inflasi di semester II-2014 seperti potensi meningkatnya harga pangan akibat El Nino," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs di Jakarta, Selasa.

Untuk itu, lanjut Peter, Bank Indonesia secara konsisten akan menempuh kebijakan dalam rangka mengelola inflasi dan meningkatkan koordinasi pengendalian inflasi dengan Pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.

Inflasi Juni 2014 sendiri mengalami peningkatan sesuai dengan pola historisnya namun tetap terkendali. Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan Juni mencatat inflasi sebesar 0,43 persen (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sesuai dengan pola inflasi menjelang Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Namun demikian, inflasi Juni tersebut masih terkendali dan bahkan lebih rendah dibandingkan angka historis dalam beberapa tahun terakhir yang rata-rata mencapai 0,56 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi IHK tercatat sebesar 6,7 persen (yoy), masih melanjutkan tren penurunan yang terjadi sejak awal 2014.

Sebagaimana biasanya, inflasi menjelang Ramadhan masih didorong oleh inflasi volatile food yang mencapai 1,06 persen (mtm) atau 6,74 persen (yoy). Komoditas yang mengalami kenaikan tertinggi adalah bawang merah dan bawang putih serta daging ayam dan telur ayam.

Sementara itu, inflasi inti masih terkendali dan relatif stabil di kisaran 0,25 persen (mtm) atau 4,81 persen (yoy). Hal ini didukung oleh masih menurunnya harga komoditas global di tengah depresiasi Rupiah, permintaan yang masih termoderasi, serta ekspektasi inflasi yang terjaga.

Di sisi lain, inflasi administered prices sedikit meningkat menjadi 0,45 persen (mtm) atau 13,47 persen (yoy) disebabkan utamanya oleh penyesuaian tarif listrik untuk pelanggan Rumah Tangga dengan daya listrik lebih dari 6600 VA.

(C005/N002)

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014