karena tingginya permintaan namun pasokan berkurang.
Banda Aceh (ANTARA News) - Harga buah-buahan impor maupun lokal di Kota Banda Aceh mengalami kenaikan tajam selama bulan Ramadhan 1435 Hijriah.

"Kenaikan harga buah-buahan selama ini karena tingginya permintaan namun pasokan berkurang," kata Muchsin, salah seorang pedagang buah di ruas jalan T. Panglima Nyak Makam Lampineueng Kota Banda Aceh, Kamis.

Melonjaknya harga itu berdampak menipisnya keuntungan yang diperoleh pedagang buah eceran selama bulan puasa Ramadhan ini. 

"Biar keuntungan tipis, yang penting barang dagangan terjual habis setiap harinya," katanya menjelaskan.

Ia menyebutkan, harga buah alpukat sebelum puasa Rp10 ribu namun kini mencapai Rp15 ribu/kilogram. Mangga dari sebelumnya Rp10 ribu kini naik menjadi Rp20 ribu/kilogram.

Sementara pepaya saat ini mengalami kenaikan mencapai lebih 100 persen karena terbatasnya pasokan dari petani disebabkan musim panas di sejumlah daerah sentra, seperti Pidie dan Bireuen.

Harga pepaya madu sebelumnya berkisar Rp6.000/kilogram kini naik menjadi Rp15.000/kilogram.

Pedagang lainnya menyebutkan kenaikan harga itu tidak hanya buah-buahan lokal tapi juga buah impor seperti apel, pir dan anggur. Buah pir impor sebelumnya Rp30 ribu kini naik menjadi Rp35--Rp40 ribu/kilogram.

Sementara itu, Abdullah, salah seorang pedagang sop buah menjelaskan naiknya harga buah-buahan mengakibatkan menipisnya keuntungan (laba) yang diperoleh dibandingkan sebelumnya.

"Kalau harga sop buah tidak naik, namun keuntungan yang kita peroleh sudah menipis menyusul melonjaknya harga buah-buahan selama Ramadhan ini," katanya menjelaskan. (*)

Pewarta: Azhari
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014