Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertanian bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat memperluas areal tanaman kedelai dengan target 340 ribu hektare di 15 provinsi dan 115 Kabupaten.

"Pada kegiatan ini, TNI AD diharapkan dapat melakukan pengawalan dan pendampingan bersama petugas teknis pertanian di lapangan hingga tanaman kedelai berhasil panen dengan baik," kata Menteri Pertanian Suswono lewat siaran persnya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Mentan mengatakan kerja sama itu merupakan salah satu cara untuk mencapai swasembada serta swasembada berkelanjutan kedelai yang diharapkan dapat terwujud tahun ini.

"Strategi lain yang dipilih adalah peningkatan produktivitas, optimasi pengelolaan lahan dan penyempurnaan manajemen," kata menteri.

Selain itu, terdapat program Kementan yang serupa dan akan diimplementasikan secara nasional tahun 2014 ini.

Di antaranya Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) kedelai seluas 77.500 hektar dan Perluasan Areal Tanam (PAT) kedelai seluas 340.000 hektar.

Mentan menjelaskan kebutuhan kedelai dalam negeri setiap tahun rata-rata mencapai 1,9 juta ton biji kering. Sementara kemampuan produksi nasional baru mencapai 843,1 ribu ton atau sekitar 44,4 persen.

"Selama ini yang menjadi kendala, selain persoalan lahan juga persoalan harga kedelai yang rendah di pasaran. Dengan begitu, membuat petani lebih memilih menanam jagung ketimbang kedelai."

"Tapi kini harga kedelai dijamin pemerintah, sehingga petani tidak perlu takut lagi menanam kedelai," kata Mentan.

Selama ini, kata dia, jagung dan kedelai saling berebut lahan karena lahan yang dipakai untuk menanam jagung dipakai juga untuk menanam kedelai.

"Jadi jika produksi kedelai naik, produksi jagung turun. Begitu sebaliknya. Sehingga perlu lahan baru untuk kedelai agar tidak terjadi tarik ulur antara jagung dan kedelai," katanya.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014