Dubai (ANTARA News) - Dua gerilyawan yang diduga anggota Al Qaida meledakan bom yang dibawanya Sabtu setelah terperangkap dalam satu gedung pemerintah di Arab Saudi selatan, kata kementerian dalam negeri, setelah satu serangan satu pos perbatasan dengan Yaman juga menewaskan empat aparat keamanan.

Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri mengatakan kedua orang itu adalah anggota satu kelompok enam gerilyawan Al Qaida yang menyerang pos perbatasan Wadia Jumat dari Yaman.Tiga orang dari mereka tewas Jumat dan orang keempat ditangkap setelah cedera.

Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar dunia,telah lama menganggap perbatasannya sepanjang 1.800km dengan Yaman yang dilanda konflik sebagai satu masalah besar keamanan dan telah membangun pagar untuk mencegah gerilyawan dan para penjahat masuk.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Mansour al-Turki megatakan pasukan keamnan mengepung dua pria itu yang berada di lantai kedua gedung badan intelijen lokal di daerah Al-Sharurah setelah mereka memaksa masuk ke gedung itu Jumat.

Mereka, yang kata Turki diidentifikasikan sebagai orang-orang yang dicari pihak berwajib, menolak menyerah.

"Pada pagi ini ... dua penyerang itu meledakkan bom yang dibawa mereka." kata Turki dalam satu pernyataan yang disiarkan kantor berita SPA.

"Para penyerang tidak mengajukan tuntutan-tuntutan, begitu juga tidak mau tunduk pada imbauan pihak keamanan" untuk menyerah, katanya dalam satu jumpa wartawan hari itu.

Stasiun televisi Al-Arabiya milik Arab Saudi sebelumnya memberitakan bahwa para gerilyawan itu telah "melakukan perlawanan keras" pada pasukan keamana yang mengepung mereka, menembakkan senjata-senjata otomatis dan nelemparkan granat-granat ke pasukan keamanan.

Arab Saudi waspad bagi kemugkinan penyusupan gerilyawan Al Qaida di perbatasan utaranya dari Irak, di mana para gerilyawan melintasi daerah Sunni ke perbatasan dengan Arab Saudi.

Di selatan , Al Qaida di Semenanjung Arab (AQAP) telah melakukan serangan-serangan terhadap target-target pemerintah Yaman, yang menimbulkan kekhawatiran aksi kekerasan dapat meluas melintasi perbatasan itu ke Arab Saudi.

"Kerajaan itu secara keseluruhan adalah target, tidak hanya tempat-tempat pelintasan," kata Turki kepada watawan dan menambahkan Arab Saidi tidak akan mengizinkan apa yang ia sebut kelompok pembangkang -- mengacu pada Al Qaida - mencapai tujuannya.

Arab Saudi, yang menangani gerilyawan Al Qaidanya sendiri hampir sepuluh tahun lalu , mengatakan Mei bahwa pihaknya telah menahan 62 yang diduga gerilyawan Al Qaida yang memiliki hubungan dengan kelompo radikal di Suriah dan Yaman.

Arab Saudi mengatakan pihaknya yakin mereka berecana melancarkan serangan-serangan terhadap sasaran-sasaran pemerintah dan asing di kerajaan itu.

Turki mengatakan serAngan Jumat itu dimulai ketika enam gerilyawan dalam satu mobil dengan plat nomor dari satu negara Arab Teluk tiba di pos pemeriksaan Wadia di satu daerah gurun, yang menghubungkan Provinsi Hadramaut Yaman dengan Arab Saudi.

Gerilyawan menembak dan membunuh komndan patroli perbatasan dan merampas mobilnya. Mereka berada di wilayah Arab Saudi menuju al-Sharurah.

Pasukan keamanan terlibat baku tembak dengan para gerilyawan di dalam mobil kedua , menewaskan tiga orang dan menangkap seorang lainnya.

Para gerilyawan juga menewaskan dua personil pasukan keamanan lainnya dalam bentrokan senjata itu, kata Turki.

Media Arab Saudi sebelumnya mengatakan enam orang itu semuanya warga ArabSaudi. Turki mengatakan pihak berweang sedang memeriksa untuk menentukan identitas-identitas para gerilyawan itu. Demikian laporan Reuters.

(Uu.H-RN/H-AK)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014