Secara umum pelaksanaan Gerbangsadu telah berjalan cukup baik. Hanya saja, ke depannya memang masih perlu terus dikawal dan dioptimalkan,"
Singaraja (ANTARA News) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendorong optimalisasi pelaksanaan program Gerakan Pembangunan Desa Terpadu (Gerbangsadu) Mandara untuk membantu mempercepat mengurangi angka kemiskinan di Pulau Dewata.

"Secara umum pelaksanaan Gerbangsadu telah berjalan cukup baik. Hanya saja, ke depannya memang masih perlu terus dikawal dan dioptimalkan," katanya saat meninjau pelaksanaan program Gerbangsadu Mandara ke sejumlah desa di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Minggu.

Peninjauan yang dilakukan Pastika itu diawali dari Desa Les, dilanjutkan ke Tejakula, Bondalem, Pacung, Kubutambahan, Bila dan berakhir di Desa Tamblang. Khusus di Desa Bila, program Gerbangsadu baru diterima tahun 2014 yang dananya segera cair.

Kemajuan program di sejumlah desa tersebut mendapat apresiasi positif dari Gubernur Pastika. Namun, dia tetap berharap program pengembangan ekonomi produktif dengan tiap desa miskin mendapat bantuan Pemprov Bali sebesar Rp1,02 miliar tersebut terus dikawal dengan baik oleh semua pihak.

"Tanggung jawab moral dan itikad baik dari semua pihak menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program ini. Saya mendorong langkah lebih berani dari para pelaksana program Gerbangsadu dalam membuat rencana kerja yang lebih inovatif dan terarah," ucapnya.

Di depan warga desa penerima Gerbangsadu, Pastika kembali menjelaskan latar belakang diluncurkannya Gerbangsadu yang dilatarbelakangi alotnya upaya penuntasan kemiskinan. Padahal banyak sekali program yang dilaksanakan mulai dari pemerintah pusat hingga kabupaten.

Dengan program terpadu berupa Gerbangsadu diharapkan bisa menjadi pendorong besar dalam upaya penurunan angka kemiskinan. Hingga berakhirnya periode Bali Mandara Jilid II pada 2018 mendatang, Pastika menargetkan penurunan angka kemiskinan di desa Gerbangsadu hingga 50 persen.

"Kalau sebelumnya 20 persen, paling tidak nantinya hanya tersisa 10 persen atau kalau bisa tinggal tersisa 5 persen," ujarnya.

Meskipun dari peninjauan di Buleleng perkembangannya cukup baik, namun Pastika akan terus melakukan evaluasi keberlanjutan terhadap program ini. Hingga 2014, Pemprov Bali telah melaksanakan program Gerbangsadu di 177 desa dan 66 diantaranya ada di wilayah Kabupaten Buleleng.

Pada peninjauan itu didapat di Desa Les misalnya, kucuran dana Gerbangsadu antara lain dimanfaatkan untuk modal usaha simpan pinjam, toko peralatan yadnya dan penggemukan ternak sapi. "Hingga saat ini, simpan pinjam telah dimanfaatkan oleh 92 rumah tangga miskin," ujar Ketua Bumdes Sari Lestari Desa Les Nengah Ngarjana.

Sementara di Desa Bondalem mengintegrasikan program Gerbangsadu dengan kebersihan lingkungan yaitu dengan membentuk unit usaha Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu (IPST). Sedangkan di Tejakula, Gerbangsadu digunakan untuk pengembangan program pengolahan air bersih yang manfaatnya sangat dirasakan oleh masyarakat setempat.

Di Desa Pacung berhasil mengembangkan dana bergulir dari Rp800 juta menjadi Rp1,163 milyar. Gerbangsadu Desa Tamblang juga juga berkembang sangat pesat dengan Bumdes dan usaha simpan pinjamnya.

(KR-LHS/M026)

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014