Keragaman yang ada dapat melebur menjadi satu kesatuan sehingga tidak menimbulkan konflik. Kerja sama yang baik antaragama di Temanggung ini juga dapat menjadi kiblat bagi pengelolaan keragaman,"
Temanggung (ANTARA Newsa) - Istri Presiden keempat Republik Indonesia, Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, mengatakan, toleransi di Kabupaten Temanggung, Jateng, patut dicontoh daerah lain.

"Keragaman yang ada dapat melebur menjadi satu kesatuan sehingga tidak menimbulkan konflik. Kerja sama yang baik antaragama di Temanggung ini juga dapat menjadi kiblat bagi pengelolaan keragaman," katanya dalam Pengajian Kebangsaan yang digelar Gusdurian Temanggung di Pendopo Pengayoman Temanggung, Minggu.

Hadir dalam kegiatan tersebut, antara lain Bupati Temanggung, Bambang Sukarno, Wakil Bupati, Irawan Prasetyadi, Ketua DPW PKB Jawa Tengah, Yusuf Chudlori, dan tokoh agama.

"Saya lihat dari panitia kegiatan ini saja sudah dipimpin orang Katolik, kami melihat keragaman ini harus dicontoh di daerah lainnya. Ini sangat bagus untuk dikembangkan," katanya.

Pada kesempatan tersebut, Shinta menjelaskan pentingnya puasa bagi pengendalian diri masyarakat, khususnya umat Islam. Pengendalian diri melalui puasa dapat memberikan dampak positif bagi tingkah laku untuk menghindari tindak ketidakbaikan.

"Inti dari puasa adalah pengendalian diri untuk menghindari berbuat jahat dan selalu berbuat baik," katanya.

Dalam menghadapi pilpres, katanya, seyogyanya inti dari puasa ini juga diterapkan sehingga memilih pemimpin di Indonesia tidak lagi mengedepankan kampanye hitam dan tindak kampanye yang menyalahi aturan.

"Kita harus menjaga suasana kondusif. Dengan berpuasa yang baik kita dapat melakukan hal itu," katanya.

Bupati Temanggung, Bambang Sukarno mengatakan, pihaknya menyambut baik keragaman yang ada di Kabupaten Temanggung.

Menurut dia, Pemkab Temanggung berupaya optimal untuk mengembangkan dan menjaga keragaman yang dimiliki.

"Kami bersama Gusdurian telah melakukan hal yang optimal untuk itu," katanya.
(H018/H015)

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014