Beirut (ANTARA News) - Oposisi Koalisi Nasional Suriah, Minggu, mengatakan pasukan pemerintah bersiap melancarkan serangan utama ke kawasan yang dikuasai oposisi, bagian utara kota Aleppo.

Pemimpin kelompok tersebut, sementara itu, mengadakan pertemuan di Istanbul untuk memilih pengganti pemimpin SNC Ahmad Jarba.

"Situasi militer sangat sulit, pengepungan Aleppo telah menjadi sebuah kenyataan," juru bicara koalisi Luay Safi mengatakan di laman kelompok itu.

"Pasukan Suriah sedang mempersiapkan diri untuk menyerang Aleppo," katanya.

Aleppo, dulu merupakan hub komersial Suriah, telah terbelah sejak terjadinya pemberontak ofensif pada bulan Juli tahun 2012. Pesawat pemerintah telah menarget wilayah yang dikuasai oposisi serta kota dan desa di dekatnya.

Serangan dimulai pada pertengahan bulan Desember dan meningkat di bulan Januari, dengan helikopter menjatuhkan bom dan menyebabkan kerusakan besar-besaran.

Pasukan rezim telah membuat kemajuan sejak pekan lalu, mengendalikan sebagian besar dari distrik industri di bagian timur laut Aleppo dan mengancam untuk memotong jalur pasokan kelompok oposisi.

Pada Minggu, harian pro-pemerintah Al-Watan mengatakan pasukan loyalis di ambang "keberhasilan lain".

Kelompok oposisi berjuang untuk menggulingkan kontrol Presiden Suriah Bashar al-Assad di bagian timur Aleppo dan beberapa daerah di utara.

Pasukan loyalis sebagian besar memegang kendali di selatan Kota Aleppo serta beberapa bagian barat.

Juru bicara koalisi oposisi Safi menuduh bahwa pasukan pemerintah di sekitar Aleppo telah bekerja sama dengan kelompok Negara Islam (IS).

Dia mengecam kegagalan Barat untuk mendukung kelompok oposisi Tentara Pembebasan Suriah, yang sedang memerangi tentara Assad dan IS.

"Hingga hari ini, Amerika Serikat mencegah pengiriman senjata canggih untuk Tentara Pembebasan Suriah guna memerangi terorisme Assad dan organisasi radikal," katanya.

IS telah merampas wilayah yang luas di Suriah dan tetangga Irak,

seraya mengumumkan bahwa tanah yang mereka kuasai akan menjadi "khilafah" Islam, dan pemimpin-pemimpin mereka adalah pemimpin umat Muslim.

Dengan pasukan pemerintah juga melakukan serangan, perwakilan resmi SNC Bahiya Mardini mengatakan pihak oposisi pada pertemuan mereka di Istanbul akan memilih presiden baru pada Senin, demikian AFP.
(G003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014