Ini merupakan "cara menarik" untuk membuat mereka tersenyum...
Jakarta (ANTARA News) - Para dokter di Rumah Sakit Johns Hopkins baru-baru ini menemukan hal menarik pada sejumlah pasien mereka yang menggunakan gaya rambut seperti penyanyi Justin Bieber.

Menurut mereka, gaya rambut ini dapat melindungi kerusakan kulit dari sinar matahari.

Mereka mengatakan, terdapat perbedaan mencolok antara kulit yang tertutupi poni dan kulit sisanya pada wajah. Kulit yang tertutupi poni terlihat lebih pucat dan hampir tidak ada bintik-bintik, sementara bintik-bintik menutupi kulit di pipi dan hidung pasien.

Profesor Dermatologi dan Pediatrik dari Johns Hopkins, Dr. Bernard Cohen, mengatakan, bintik-bintik itu sendiri tak berbahaya, namun merupakan tanda kerusakan kulit akibat matahari, dan berhubungan dengan peningkatan risiko melanoma pada dewasa.

Cohen dan koleganya, Dr. Crystal Agi, menjuluki fenomena ini sebagai "teori big bang". Mereka menyadari hal ini dapat digunakan untuk mengajarkan anak-anak tentang kerusakan kulit yang terjadi saat kulit mereka tak tertutupi dari matahari.

"Ini merupakan "cara menarik" untuk membuat mereka tersenyum dan membuat mereka terlibat ke dalam percakapan tentang perlindungan matahari," kata Cohen seperti dilansir Live Science.

Ia mengatakan, diskusi bersama remaja tentang perlindungan diri dari sinar matahari mungkin menjadi sulit karena kebanyakan orang muda tidak peduli dengan peningkatan risiko kanker kulit yang muncul 10 tahun mendatang.

"Tetapi mereka peduli tentang kerutan kulit dan hal-hal yang membuat mereka terlihat tua, yang juga risiko akibat paparan matahari," katanya.

Cohen mengatakan, meskipun efek poni terlihat pada beberapa pasien, remaja yang menggunakan gaya rambut ini harus tetap menggunakan tabir surya pada keseluruhan wajah dan tidak mengandalkan poni melindungi diri dari matahari.

Cohen dan Agi mempublikasikan "teori big bang" mereka dalam Jurnal JAMA Pediatrics edisi Juli. 

Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014