... Bisa saja DPT ganda itu dipakai berulang kali oleh oknum untuk menambah perolehan suara capres tertentu... "
Bekasi, Jawa Barat (ANTARA News) - Panitia Pengawas Pemilu Kota Bekasi, Jawa Barat, mencatat sejumlah TPS di tiga kecematan setempat rawan konflik akibat adanya DPT ganda.

"Ketiga lokasi TPS itu ada di Kelurahan Sumurbatu Kecamatan Bantargebang, Kelurahan Jatibening Kecamatan Pondokgede, dan Kelurahan Bintara Kecamatan Bekasi Barat," kata Ketua Panwaslu Kota Bekasi, Ismail, di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, DPT ganda yang tercatat di TPS 01 hingga 08 Kelurahan Sumurbatu sebanyak 208 orang. Sebanyak 38 nama lainnya memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang sama.

"Sedangkan di kelurahan lainnya juga sama. Jumlahnya bisa sampai ratusan data ganda," katanya.

Menurutnya, kondisi itu rawan terjadi konflik, mengingat DPT ganda dapat dimanfaatkan oknum tertentu untuk mendongkrak perolehan suara capres.

"Bisa saja DPT ganda itu dipakai berulang kali oleh oknum untuk menambah perolehan suara capres tertentu," katanya.

Dikatakan Ismail, pihaknya telah melaporkan permasalahan itu ke KPU untuk ditindaklanjuti, namun respon yang diterima pihaknya dirasa kurang.

"Kalau kita temukan data ganda, kita langsung kirim rekomendasi ke KPU, tapi KPU tidak bisa mencoretnya, kalau ditambah bisa," katanya.

Menurut dia, persoalan DPT ganda di tiga kecamatan itu telah terjadi sejak Pileg 9 April 2014 lalu, namun belum disikapi KPU.

"Buktinya, DPT ganda itu tetap ada sampai sekarang. Padahal kalau KPU serius, tinggal bayar saja Rp2 juta untuk petugas TI (teknologi informasi), kelar itu masalah," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014