Jakarta (ANTARA News) - Studi yang dipimpin oleh para peneliti Institut Kanker Nasional Amerika Serikat (National Cancer Institute/NCI) menunjukkan bahwa obesitas ekstrim bisa memperpendek usia harapan hidup sampai 14 tahun.

Menurut hasil analisis data yang dikumpulkan dari 20 studi skala besar pada orang-orang di Amerika Serikat, Swedia dan Australia, harapan hidup orang dewasa dengan obesitas ekstrim (obesitas kelas III) menurun dramatis jika dibandingkan dengan orang dengan berat badan normal.

Tamuan studi yang dipublikasikan dalam jurnal PLOS Medicine pada 8 Juli 2014 itu menyebutkan bahwa orang dewasa dengan obesitas ekstrim memiliki risiko tinggi meninggal dunia pada usia muda akibat kanker dan penyebab lain termasuk sakit jantung, stroke, diabetes, serta sakit ginjal dan hati.

"Sementara kondisi ini relatif jarang, prevalensi obesitas kelas III atau ekstrim terus meningkat. Di Amerika Serikat misalnya, enam persen orang dewasa sekarang ini diklasifikasikan obesitas ekstrim, yang untuk orang dengan tinggi rata-rata, beratnya lebih dari 100 pound (sekitar 45 kilogram) dari berat badan normal yang disarankan," kata Cari Kitahara, Ph.D. dari Divisi Epidemiologi Kanker dan Genetika NCI, dan penulis utama studi.

"Sebelum studi kami, baru diketahui sedikit  tentang risiko kematian dini terkait dengan obesitas ekstrim," tambahnya dalam siaran publik NCI.

Dalam studi ini, para peneliti mengklasifikasi peserta penelitian berdasarkan indeks masa tubuh (Boby Index Mass/BMI), ukuran total lemak tubuh yang dihitung dengan membagi berat badan seseorang dalam kilogram dengan tinggi badan dalam meter.

BMI peserta dibagi dalam empat kelompok yakni 18,5-24,9 (normal); 25-29,9 (kelebihan berat badan); 30-34,9 (obesitas kelas I); 35-39,9 (obesitas kelas II) dan 40 atau lebih (obesitas kelas III).

Setelah mengeluarkan orang yang pernah merokok atau punya riwayat penyakit tertentu, para peneliti mengevaluasi risiko kematian dini secara keseluruhan dan risiko kematian dini akibat penyebab tertentu pada lebih dari 9.500 orang yang dikategorikan obesitas kelas III dan 304.000 orang lainnya yang memiliki berat badan normal.

Para peneliti menemukan, tingkat risiko kematian secara keseluruhan dan dari penyebab masalah kesehatan utama terus naik seiring dengan meningkatnya BMI pada kelompok obesitas kelas III.

Analisis statistik pada kumpulan data menunjukkan, berlebihnya angka kematian pada kelompok obesitas kelas III umumnya disebabkan oleh penyakit jantung, kanker dan diabetes.

Peluang kehilangan usia harapan hidup berkisar antara 6,5 tahun untuk partisipan dengan BMI 40-44,9 dan 13,7 tahun untuk mereka yang memiliki BMI 55-59,9.

Menurut peneliti, kehilangan usia harapan hidup pada mereka dengan obesitas III sama atau lebih tinggi dari para perokok di antara partisipan yang memiliki berat badan normal dalam studi yang sama.

Kendati demikian para peneliti mengatakan bahwa keakuratan studi itu masih dibatasi oleh penggunaan data ukuran berat dan tinggi badan yang dilaporkan peserta studi untuk pengukuran BMI dan pengunaan BMI sebagai satu-satunya ukuran obesitas.

Namun, mereka mencatat, hasil studi itu menyoroti kebutuhan untuk mengembangkan intervensi yang lebih efektif untuk memerangi masalah kesehatan masyarakat yang tumbuh dari obesitas ekstrim.

"Mengingat temuan kami, tampak bahwa obesitas kelas III meningkat dan akan segera muncul sebagai penyebab utama kematian dini di sini dan negara-negara lain di seluruh dunia," kata Patricia Hartge, Sc.D. dari Divisi Epidemiologi Kanker dan Genetika NCI, dan penulis senior studi itu.


Penerjemah: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014