Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para calon menerima hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 dengan lapang dada usai menggunakan hak pilih di Tempat Pemungutan Suara 06, Cikeas, Desa Nagrak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu pagi.

Presiden Yudhoyono mengatakan bagi mereka yang menang, maka ini adalah amanat dan tanggung jawab yang harus diemban dalam memimpin negeri.

Sementara mereka yang kalah harus tetap lapang dada. "Bagi yang tidak terpilih harus bisa menerima secara ikhlas, karena kekalahan itu adalah kemenangan yang tertunda," kata Presiden.

Presiden juga mengimbau semua pihak menjaga ketertiban dan kerukunan serta membantu aparat kepolisian dan tentara yang bertugas.

Yudhoyono mengatakan, tanggung jawab untuk menjaga kedamaian, ketertiban dan kerukunan berada di pundak seluruh komponen bangsa tidak hanya aparat kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia yang tengah bertugas.

Kepala Negara juga mengimbau semua pihak untuk menanggapi hasil hitung cepat secara wajar.


Bersama keluarga

Presiden Yudhoyono datang ke TPS 006 Cikeas, Desa Nagrak, Kecamatan Gunung Putri, sekitar pukul 10.00 WIB bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono yang menggendong cucunya, Airlangga Satriadi Yudhoyono.

Edhie Baskoro Yudhoyono dan istrinya Siti Rubi Aliya Rajasa juga mencoblos di TPS tersebut. Demikian pula adik ipar Yudhoyono, Pramono Edhie Wibowo, juga mencoblos di TPS tersebut.

Selain keluarga Yudhoyono, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto beserta istrinya, juga mencoblos Di TPS yang berada di Sekolah Alam Cikeas tersebut.

Di TPS tersebut, ada 377 orang yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap.

Pemilihan tahun ini merupakan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung yang ketiga kalinya. Pemilihan presiden secara langsung pertama kali pada 2004, kemudian di susul 2009.

Pemilihan presiden kali ini diikuti dua pasang kandidat calon presiden dan wakil presiden yakni Prabowo Subianto - Hatta Rajasa dan Joko Widodo (Jokowi) - Jusuf Kalla.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014