Teheran (ANTARA News) - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teheran Selasa mengutuk keras serangan Israel  terhadap berbagai daerah Jalur Gaza.
 
"Sekarang sudah lebih dari dua pekan rezim Zionis dengan liar menyerang dan membantai orang-orang tak bersalah dengan dalih tak berdasar menculik tiga warga pemukiman Zionis," kata Marziyeh Afkham seperti dilaporkan kantor berita IRNA.

Afkham menyamakan  aksi yang dia sebut dilakukan oleh "teroris Zionis rasis" di Palestina dengan para teroris di Suriah dan Irak.

Dia mengacu pada seorang remaja Palestina yang dibakar oleh Zionis.

"Kemartiran anak muda Palestina mengingatkan semua orang atas kejahatan teroris di Suriah dan Irak, dan itu adalah tanda ketidakberdayaan rezim dan kelemahan mereka dalam konfrontasi dengan perlawanan bangsa Palestina," tambahnya.

Afkham juga memuji semangat warga Gaza dalam konfrontasi dengan kekejaman rezim Zionis rasis.

Dia pada akhirnya meminta negara-negara Islam dan Arab, serta kelompok-kelompok hak asasi manusia untuk mendukung keputusan Palestina "meminta tanggung jawab atas tindak pidana Zionis di badan-badan internasional, termasuk Mahkamah Internasional dan bereaksi segera serta efektif untuk perbuatan tidak manusiawi rezim Tel Aviv itu.".

Setidaknya 16 orang tewas dalam serangan di Jalur Gaza pada Selasa, kata para pejabat Palestina, pada saat Israel mengancam serangan panjang terhadap warga Palestina yang tak berdaya.

Rezim militer rasis Zionis mengatakan penangkal rudal Iron Dome-nya telah menembak jatuh roket-roket yang katanya ditembakkan oleh kelompok perlawanan Hamas.

Di daerah-daerah pemukiman, anak-anak terdengar menangis saat sirene ambulans meraung-raung.

Setidaknya 12 warga sipil, termasuk lima anak, termasuk di antara 16 warga yang tewas di Gaza, kata para pejabat Palestina.

Di sisi Israel, petugas medis mengatakan dampak serangan roket melukai sedikitnya dua orang, menurut laporan Reuters.

Dalam adegan ulang di banyak kota Israel dekat Jalur Gaza, para pengendara di kota pelabuhan selatan Asdod bergegas dengan kendaraan-kendaraan mereka dan berlari ke tempat-tempat relatif aman, dan memasuki blok-blok apartemen saat sirine serangan udara dibunyikan.

(Uu.H-AK/H-RN)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014