"Jika ekonomi berkembang sesuai harapan Komite ... pengurangan terakhir akan terjadi setelah pertemuan Oktober," kata risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) 17-18 Juni, lapor AFP.
FOMC telah mengurangi program pelonggaran kuantitatif sebesar 10 miliar dolar AS pada setiap pertemuan tahun ini, membawa pembelian obligasi bulanan dari semula 85 miliar dolar AS menjadi 35 miliar dolar AS pada Juni.
Menurut risalah Juni, pembuat kebijakan "umumnya sepakat" bahwa jika pasar pekerjaan terus membaik dan inflasi kembali ke target jangka panjangnya, pembelian aset dapat berakhir dengan pemangkasan akhir 15 miliar dolar AS pada akhir Oktober.
FOMC dijadwalkan akan bertemu dua kali, pada Juli dan September, sebelum pertemuan 28-29 Oktober.
Komite memperkirakan pihaknya tidak akan mulai menaikkan tingkat suku bunga acuannya yang mendekati nol untuk "waktu yang cukup" setelah program pembelian aset berakhir, "terutama jika inflasi diproyeksikan terus berjalan di bawah target jangka panjang Komite 2,0 persen."
Risalah menunjukkan para pembuat kebijakan mengevaluasi dampak-dampak potensial perkembangan luar negeri pada kebijakan moneter AS.
Beberapa dari mereka mencatat menuju ke arah kebijakan-kebijakan yang lebih akomodatif oleh Bank Sentral Eropa (ECB) dan bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ), telah mendorong prospek pertumbuhan ekonomi untuk kawasan-kawasan tersebut, yang berpotensi membantu inflasi AS kembali ke target The Fed.
"Namun demikian, beberapa lainnya, tetap khawatir bahwa bertahannya inflasi rendah di Eropa dan Jepang akhirnya bisa mengikis ekspektasi inflasi lebih luas," kata risalah.
"Dan beberapa peserta mengungkapkan ketidakpastian tentang prospek pertumbuhan ekonomi di Jepang dan Tiongkok."
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
