New York (ANTARA News) - Harga minyak berbalik naik pada Kamis (Jumat pagi WIB), menghentikan kerugian panjang beruntun terkait dengan berkurangnya kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan Timur Tengah.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, naik 64 sen menjadi ditutup pada 102,93 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange, mengakhiri kerugian sembilan sesi berturut-turut, lapor AFP.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus memutuskan penurunan delapan hari beruntun, menambahkan 39 sen menjadi menetap di 108,67 dolar AS per barel di perdagangan London.

"Pasar minyak memperlihatkan beberapa tanda-tanda stabilisasi setelah penurunan terus-menerus selama dua minggu terakhir, menunjukkan bahwa kembalinya produksi dan ekspor minyak Libya ke pasar sebagian besar telah dihargakan," kata Tim Evans dari Citi Futures.

Evans mengatakan bahwa laporan minyak bulanan OPEC menunjukkan produksi kartel turun 79.000 barel per hari pada Juni, karena produksi Irak jatuh di tengah serangan mematikan militan Sunni yang mungkin juga membantu meredakan kegelisahan pasar.

WTI dibuka di wilayah negatif dan tampak ditetapkan untuk sebuah kerugian beruntun ke-10, tetapi di akhir sesi berhasil menangkap "gelombang pembelian yang datang pada semua pasar," kata John Kilduff dari Again Capital.

Kilduff mengatakan "rebound" di atas semuanya adalah koreksi teknikal setelah penurunan tajam harga.

Tekanan harga pada pagi hari adalah data perdagangan Tiongkok yang menunjukkan impor minyak mentah di konsumen energi terbesar dunia itu turun hampir delapan persen pada Juni dari Mei, kata Commerzbank.

Impor sebesar 5,67 juta barel per hari pada bulan lalu "juga merupakan volume impor bulanan terendah kedua tahun ini," kata bank Jerman itu dalam catatan risetnya.


Penerjemah: Apep Suhendar

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014