Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat sore melemah sebesar 27 poin menjadi Rp11.600 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp11.573 per dolar AS.

"Dolar AS menguat seiring meningkatnya risiko geo-politik menyusul memburuknya situasi di Gaza, kondisi itu membuat kekhawatiran investor menempatkan asetnya di tempat berisiko," kata Analis Monex Investindo Futures Zulfirman Basir di Jakarta, Jumat.

Di sisi lain, lanjut dia, investor juga sedang khawatir terhadap salah satu perbankan terbesar di Eropa yang diisukan diambang kebangkrutan.

Melihat kondisi itu, dolar AS akan kembali menjadi salah satu mata uang "safe haven" untuk menahan risiko.

"Sentimen eksternal itu cukup membebani kinerja rupiah pada akhir pekan ini," katanya.

Dari dalam negeri, lanjut dia, investor pasar uang juga terlihat waspada mencermati dinamika politik Indonesia setelah hasil hitung cepat (quick count) pemilu presiden belum ada kepastian pemenang.

"Pasar mungkin berhati-hati menanti pengumuman hasil pemilu resmi dari komisi pemilihan umum (KPU) pada 22 Juli mendatang," katanya.

Sementara itu kurs tengah Bank Indonesia pada hari Jumat ini (11/7), tercatat mata uang rupiah bergerak melemah menjadi Rp11.627 dibandingkan posisi sebelumnya Rp11.54/ dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014