Ramadi, Irak (ANTARA News) - Sebanyak 26 orang tewas dalam bentrokan dan pemboman di Provinsi Anbar di Irak Barat pada Jumat, kata satu sumber medis dan polisi provinsi.

Bentrokan sengit meletus sekitar tengah malam antara pasukan keamanan dan gerilyawan, termasuk mereka yang memiliki hubungan dengan "Negara Islam" (IS), kelompok sempalan Al Qaida, di Ibu Kota Provinsi itu --Ramadi, dan sekitarnya, sekitar 110 sebelah barat Ibu Kota Irak, Baghdad, kata sumber tersebut --yang tak ingin disebutkan jatidirinya-- kepada Xinhua.

Gerilyawan meledakkan satu stasiun polisi, dan merebut satu stasiun polisi lagi serta menghancurkan beberapa kendaraan polisi di kota itu, kata sumber tersebut tanpa memberi perincian lebih lanjut.

Secara terpisah, helikopter bermeriam militer Irak menggempur posisi gerilyawan di Kota Haditha, sekitar 200 kilometer di sebelah baratlaut Baghdad, kata Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Jumat malam. Sebanyak delapan tersangka gerilyawan tewas dan tiga kendaraan mereka hancur, kata sumber tersebut.

Sementara itu, tujuh orang tewas, termasuk seorang anak kecil, dan 11 orang lagi cedera, termasuk lima anak kecil dan empat perempuan, dalam pemboman mortir dan artilei terhadap beberapa permukiman di Kota Fallujah, yang dikuasai gerilyawan, kata satu sumber rumah sakit kepada Xinhua.

Irak telah menyaksikan kondisi keamanan terburuknya, yang meletus satu bulan lalu, ketika gerilyawan fanatik bersenjata, yang dipelopori oleh "Negara Islam", melancarkan serangan mengejutkan sehingga menjadi bencana bagi pasukan keamanan Irak dan jatuhnya banyak wilayah Irak Utara dan Barat.

(C003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014