Jakarta (ANTARA News) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin ternyata pernah menjadi petugas haji dan bahkan tidak jarang dimaki-maki jamaah haji.

"Saya pernah merasakan betul bagaimana rasanya menjadi petugas," tutur Menag saat Pembekalan Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Tahun 1435 H/2014 M di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta.

"Kadang dimaki, disuruh, diperintah dan lain sebagainya," kata Lukman Hakim dalam siaran pers Kemenag, Sabtu. Tak jarang pula dia disuruh-suruh mengangkat koper.

Menag mengatakan ia menjadi petugas haji 24 tahun lalu atau pada 1990.

"Sekarang saya bernostlagia, 24 tahun lalu saya duduk seperti kalia," katanya kepada calon petugas haji.

Menag mengingatkan bahwa dari 168.800 calon jamaah haji Indonesia, sebagian besar berasal dari pedesaan, dengan pengetahuan yang masih sederhana dan banyak yang belum pernah ke luar negeri.

Karenanya, petugas harus benar-benar memahami tugas dan fungsi masing-masing, baik yang bertugas di wilayah pelayanan umum, ibadah maupun pelayanan kesehatan.

Menag menegaskan, bahwa Pemerintah, berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan haji, termasuk di dalamnya adalah para petugas.

Karenanya, petugas harus benar-benar profesional, berdedikasi dan berakhlaq.

Dalam penyelenggaraan ibadah haji ini kali, tercatat ada 3.424 petugas haji, yang terdiri atas 1.855 petugas kloter dan 1.569 petugas non kloter. Selain dari Kemenag, hadir pula perwakilan dari Kemenkes, Kemenhan, Polri dan Komisi Pengawasan Haji Indonesia sebagai petugas haji.

Pewarta: Unggul Tri Ratomo
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014